Rabu, 30 Juli 2014

PERLU ADA KESEIMBANGAN HIDUP


Kehidupan seperti apakah yang anda dambakan? Harry adalah seorang anak muda yang sangat cerdas, karirnya cepat menanjak dan sangat cemerlang, sehingga dia termasuk seorang eksekutif muda yang sangat dikagumi dalam pergaulan dikalangan orang-orang kantornya, baik oleh atasan maupun bawahannya. Namun dipihak lain dia tidak mendapat pengakuan dan penghargaan yang pantas ditengah-tengah  keluarganya, karena isteri dan anak-anaknya merasa tidak pernah mendapat perhatiannya yang semestinya dan keluarga besarnya tidak merasa menerima manfaat dari keberhasilan dan kecemerlangan karirnya itu. Bahkan orang tuanya menganggap dia sudah menjadi orang sombong setelah mempunyai karir dan jabatan yang cukup prestisius. Tuntutan pekerjaannya membuat dia tidak punya waktu untuk keluarga besarnya termasuk isteri dan anak-anaknya.

          Ponaryo seorang pegawai rendahan (office boy) yang bekerja dikantornya pak Harry, setiap hari selalu berangkat pagi-pagi sekali agar tidak terlambat sampai dikantornya dan selalu pulang kerja tepat waktu, sebelum magrib telah tiba dirumah. Sebagai pegawai rendahan dia punya penghasilan pas-pasan. Namun setiap malam minggu dia masih bisa mengajak isteri dan anak-anaknya makan bersama walaupun hanya di restoran pinggir jalan karena tidak mampu mengajak keluarganya untuk makan di restoran mewah di tengah kota. Menikmati nasi goreng dan es campur di warung pinggir jalan, isteri dan anak-anaknya sudah sangat senang karena itu sudah dianggap mewah sesuai kemampuan Ponaryo.

          Suatu ketika di sore hari mau pulang kerumah Ponaryo menunggu bis agak lama di halte depan kantornya karena hujan deras. Secara tidak sengaja, Harry melihat karyawan (office boy) kantornya itu yang dikenali melalui baju seragamnya. Tiba-tiba tergerak hatinya untuk memberi tumpangan lalu memberhentikan mobilnya sambil membukakan pintunya lalu menawarkan masuk. Pada awalnya sebetulnya Ponaryo menolak secara halus, tetapi karena dipaksa terus sama Harry akhirnya dia menerima ajakannya itu. Hanya dalam waktu setengah jam mereka telah sampai didepan rumah Ponaryo. Setelah sampai didepan rumahnya, Ponaryo juga menawari seorang pimpinan dikantornya itu untuk bersedia mampir sebentar ke rumahnya.

          Setelah pintu terbuka, tampak dengan jelas isterinya menyambut dengan penuh senyum dan begitu disuruh duduk terlihat pula oleh pak Harry telah tersedia teh manis panas diatas meja untuk Ponaryo. Setelah diperkenalkan kepada isterinya bahwa yang datang bersama dia adalah seorang pimpinan dikantornya,  maka isterinya mengatakan merupakan suatu kehormatan bagi mereka dimana seorang pimpinan tinggi bersedia mampir ke rumah mereka walau suaminya hanya seorang Office boy. Dengan segera isteri Ponaryo menyuguhkan secangkir teh manis hangat dan makanan kecil kepada pak Harry sambil berkata hanya itu yang bisa disuguhkan.

          Sepanjang perjalanan pulang dari rumah Ponaryo menuju rumahnya, Harry terus merenung dan sangat kagum melihat situasi dirumah pegawai rendahan di kantornya itu. Begitu masuk rumah isterinya menyambut dengan senyum yang hangat kedatangan suaminya dan teh manis hangatpun sudah tersedia di meja untuk diminum suaminya. Sementara kalau dia tiba dirumahnya hanya anjingnya si Blacky yang menyambut, karena isteri dan anak-anaknya sibuk dengan urusan masing-masing.

          Karir yang cemerlang dan jabatan yang prestisius tanpa dibarengi perhatian dan kebutuhan sosial belum tentu membawa kebahagiaan ditengah-tengah keluarga. Namun kehidupan yang pas-pasan dan pekerjaan rendahan dengan adanya keseimbangan dan perhatian  terhadap keluarga bisa membawa keharmonisan dan kebahagian ditengah-tengah keluarga. Apakah anda seorang punya kehidupan seperti Harry atau Ponaryo? Hidup memang PERLU KESEIMBANGAN antara kebutuhan jasmani dan rohani atau spiritual. Adakalanya keberhasilan tidak selalu diukur dengan kemampuan menguasai dunia, pekerjaan atau menaklukkan orang lain tapi justru diukur dengan kemampuan menaklukkan atau menguasai diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar