Senin, 28 Juli 2014

HATI HATI DENGAN SANJUNGAN BISA TERSUNGKUR



           Seorang gembala besar, begitu turun dari mimbar langsung dikerubuti beberapa orang wartawan dan salah seorang dari mereka bertanya, “Apakah Anda tidak merasa tersanjung? Karena setiap Anda berhotbah, dimanapun orang datang berduyun-duyun sampai banyak yang tidak kebagian tempat duduk. Mereka sangat mengagumi dan menyanjung Anda”. Lantas Sang gembala itu menjawab, “Setiap kali saya ingin berbangga, selalu terbayang dipikiran saya satu hal yaitu, “Sekiranya saya melakukan satu kesalahan dan saya di hukum gantung, maka yang datang mungkin lima kali lipat”.

           Seringkali kita mengalami bahwa ada orang yang begitu mengagumi dan menyanjung  kita pada suatu waktu. Akan tetapi, pada kesempatan yang lain orang yang sama bisa juga menjatuhkan kita. Mereka bisa mengejek dan mencaci-maki kita. Mereka mengelu-elukan kita dengan bersorak-sorak pada saat mereka mengharapkan akan mendapatkan sesuatu keuntungan dari kita. Akan tetapi mereka akan berbalik menghujat dan menghina kita, apabila mereka tidak mendapatkan sesuatu yang diharapkan.

          Setiap orang pasti merasa senang jika dipuji atau disanjung oleh orang lain. Hal itu adalah sesuatu yang wajar dan manusiawi. Namun kita harus selalu waspada karena pujian seringkali menjadi sesuatu yang semu. Sebab pujian bisa juga berubah menjadi cercaan. Seringkali orang  tidak kuat menahan rasa sakit hati ketika dihujat dan dicaci orang lain. Terlebih-lebih lagi, kalau yang menghujat kita justru lebih banyak dari orang yang pernah memuji dan menyanjung kita.

          Oleh karena itu, janganlah kita mudah terlena dengan pujian atau sanjungan orang lain. Jangan kita terus sombong karena orang memuji perbuatan kita. Selalulah mengoreksi diri apakah kita sudah bertindak baik dan benar? Janganlah sekali-kali mengharapkan pujian. Namun jika ada yang mengucapkan pujian maka ucapkanlah “Terima kasih”. Dan jika ada orang lain yang menghina Anda, “maafkanlah mereka”. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar