Senin, 15 September 2014

BELILAH KEBUTUHANMU, BUKAN KEINGINANMU



         Pada zaman modern sekarang ini masyarakat seringkali dimanjakan dengan budaya hidup konsumtif. Suatu budaya yang seringkali menyulitkan kehidupan seseorang. Walaupun budaya ini tidak seratus persen negatif. Karena  kalau tidak ada konsumen maka akan banyak pabrik atau penyedia jasa akan gulung tikar, yang pada akhirnya akan menimbulkan roda perkonomian tidak berjalan. Akan tetapi, banyak juga negatifnya. Setibanya di rumah, setelah belanja, seseorang seringkali baru sadar bahwa barang-barang yang baru dibelinya itu bukan barang-barang yang direncanakan atau merupakan kebutuhan yang sesungguhnya. Sebaliknya, yang dibeli adalah barang-barang yang tidak mendesak untuk dibeli, tapi karena alasan diskon dan menganggap belum tentu ada kesempatan lagi. Akibatnya banyak barang-barang yang tidak diperlukan menumpuk dirumah dan tidak tau harus dikemanakan. Hal tersebut terjadi karena cara pembayaran yang sangat mudah dilakukan, hanya dengan menggesek kartu kredit, barang yang diinginkan siap dibawa pulang. Tanpa disadari, tagihan sudah menumpuk, belum lagi ditambah dengan bunga yang harus dibayar. Ujung-ujungnya hutang yang menumpuk menimbulkan stres. Hal seperti ini juga merupakan sikap yang kurang bisa bersyukur atas apa yang sudah dipunyai. 

          Banyak orang yang suka terobsesi dengan apa yang dimiliki oleh sesamanya seperti materi, kecantikan, kemewahan dan lain sebagainya. Sebenarnya, kalau  kita selalu memikirkan apa yang belum  ada sama kita, bisa membuat kita akan iri hati. Sehingga, membuat kita menginginkan apa yang orang lain miliki. Mengingini milik orang lain adalah salah satu tanda tidak mau mensyukuri apa yang dimiliki sendiri.

          Seringkali orang melupakan hal-hal atau berkat yang sudah dimiliki, karena fokusnya telah berubah, karena selalu tertuju kepada hal-hal yang belum dimiliki. Banyak orang jatuh kedalam budaya konsumtif, tidak pernah puas dengan apa yang ada pada dirinya dan selalu mengingini apa yang dimiliki orang lain. Ada orang yang seringkali tidak mengetahui persis apa yang menjadi kebutuhannya dan tidak tahu seberapa banyak yang dianggap cukup. Jika manusia selalu memanjakan keinginannya, maka jelas tidak akan pernah ada rasa cukup. 

         Untuk itu belajarlah menjauhi hawa nafsu dunia. Belajarlah untuk memilah kebutuhan dan keinginan. Belajarlah untuk mencukupi diri, dengan demikian Anda akan mudah mengucapkan kata syukur.

Minggu, 14 September 2014

TERTAWALAH SEBELUM TERTAWA ITU DILARANG



           Barangkali semua kita mengetahui dan sepakat bahwa tertawa itu sehat. Maka kita tidak perlu heran kalau pada saat ini banyak orang di seluruh dunia memanfaatkan kegiatan tertawa itu sebagai terapi untuk kesehatan tubuhnya. Secara medis juga telah di akui bahwa tertawa merupakan kegiatan yang baik untuk kesehatan. Makanya kita bisa sering mendapati tulisan dibeberapa klinik atau rumah sakit yang menyatakan, “hati yang gembira adalah obat”. 

          Ada sebuah penelitian medis yang menunjukkan, ketika tertawa terbahak-bahak akan memacu hormon  dalam tubuh diproduksi ketika tertawa dengan perasaan gembira, sehingga membuat tubuh kita rileks. Tetawa dapat menyeimbangkan zat kimia yang digunakan untuk membawa kandungan yang baik antar saraf di dalam otak, yang berfungsi mengurangi stres dan depresi. Juga membuat hormon yang mengatur siklus bangun dan tidur seseorang, sehingga membuat kita bisa tidur nyenyak. Tertawa terbahak-bahak sampai perut terguncang dan seperti dipijat, menyebabkan aliran darah menjadi lancar dan wajah memerah secara alami. Dapat dijelaskan bahwa satu menit saja tertawa, sama dengan empat puluh menit mengayuh sepeda. Hal itu menunjukkan, tertawa merupakan cara yang alami untuk membuat tubuh kita menjadi sehat. Tentu saja tertawa yang dimaksud adalah tertawa yang timbul dari perasaan gembira didalam diri seseorang, bukan tertawa yang dibuat-buat. Gembira merupakan suatu perasaan yang bukan diakibatkan karena sebuah keadaan dari luar atau momen tertentu, namun perasaan yang kita ciptakan sendiri. Seseorang bisa tertawa lepas jika dirinya merasakan kegembiraan serta ketenangan dari hati. Tertawa juga bisa dilakukan dengan mengingat kejadian-kejadian lucu yang pernah dialami dalam kehidupan kita. 

          Ada kemungkinan semakin bertambah usia kita, mungkin tertawa semakin sulit karena semakin bertambahnya beban hidup. Apabila dibadingkan dengan anak-anak, mereka sangat mudah tertawa hanya dengan sedikit kejadian yang lucu yang mungkin bagi sebagian orang dewasa itu merupakan hal yang biasa. Karena beban hidup anak-anak tidak seberat beban hidup orang dewasa. Hal itu juga bisa menyebabkan hidup kita sering pesimis. Dan hal itu menjadi salah satu alasan mengapa kita sulit mengalami kegembiraan. Kejahatanpun dapat menghalangi kita mengalami kegembiraan. Maka bergembiralah selalu dan bersyukur daripada menggerutu agar hidup kita penuh ketenteraman dan kebahagiaan.

Sabtu, 13 September 2014

MENUNDA BEKERJA KERAS, BERARTI MENUNDA KESUKSESAN



            Menurut cerita, di Afrika semua rusa bangun di pagi hari dengan satu kesadaran : jika mereka tidak berlari lebih kencang dari singa, mereka akan mati dimakan singa. Sebaliknya semua singa juga bangun di pagi hari dengan satu kesadaran  : jika mereka tidak berlari lebih cepat dari rusa, mereka akan mati kelaparan. 

          Pada umumnya orang-orang yang gagal mempunyai karakter yang sama, yaitu mereka suka menunda pekerjaan. Orang gagal sering berpikir, kini saatnya beristirahat dan urusan masih bisa dikerjakan besok. Sedangkan orang-orang sukses juga mempunyai karakter yang sama, yaitu tidak suka menunda-nunda pekerjaan. Orang sukses selalu berpikir, walaupun saya lelah tapi saya belum mau istirahat karena tidak ingin menunda kesenangan untuk kehidupan yang lebih baik.

          Orang yang menunda untuk bekerja keras dan berprestasi berarti menunda kesuksesannya. Karena dengan menunda sesuatu yang sebenarnya bisa dikerjakan sekarang, maka Anda juga telah menunda kesuksesan yang bisa didapatkan hari ini. Hidup yang berprestasi adalah hidup yang bersemangat, berjuang, tidak suka menunda dan mau terus menerus belajar dan berusaha dengan tekun. 

          Kerjakanlah apa saja yang bisa Anda kerjakan hari ini dan yang berada paling dekat dengan Anda. Apabila kita sudah mengerjakan apa yang harus kita kerjakan sekarang, maka tugas berikutnya akan lebih mudah dan jelas. Sebaliknya jika kita menolak mengerjakan bisa kitakerjakan hari ini, maka langkah berikutnya akan tidak jelas sehingga kita bisa berjalan dalam kegelapan. 

          Sesungguhnya prinsip ini berlaku untuk seluruh segi kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat melakukan hal yang benar atau berprestasi disatu sisi kehidupan, sementara dia sibuk melakukan kesalahan disisi kehidupan yang lain. Hidup adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
          Bekerja keraslah dan jadilah pemenang dengan melewati hari demi hari, tugas demi tugas, tantangan demi tantangan dan proses demi proses.

Jumat, 12 September 2014

PERLU KECERDASAN SPIRITUAL



          Di zaman kehidupan yang serba modern ini banyak orang berusaha hanya mencari kecerdasan inteligensia saja. Banyak orang yang menempuh atau mengikuti berbagai pendidikan baik yang bergelar akademis maupun non gelar, sehingga untuk menuliskan namanya  berikut gelar yang dimilikinya sampai tidak muat satu baris. Dengan pengetahuan yang dimiliki orang berpikir akan bisa meraih sukses dalam perjalanan hidupnya. Sebagian besar orang mungkin berpikir yang penting cerdas dan memperoleh prestasi tinggi. Tapi kenyataannya kecerdasan intelektual tidak cukup, harus dibarengi juga dengan kecerdasan spiritual yang punya peranan vital bagi kehidupan setiap manusia. 

          Kecerdasan Spiritual diperlukan sebagai landasan untuk berfungsinya secara efektif baik bagi IQ maupun EQ dan itulah kecerdasan kita yang paling tinggi. Jadi kecerdasan kita secara kerohanian atau kecerdasan spiritual tidak boleh dipandang sebelah mata. Banyak hal yang dicapai seseorang tanpa diimbangi dengan kehidupan spiritual yang baik bisa membawa seseorang itu berakhir pada kehancuran.  Rumah tangga yang dibangun dengan susah payah, bila tidak didasari kehidupan spiritual yang baik maka juga akan hancur. Kita sering melihat kehidupan para public figure yang mengalami kehidupan kawin cerai. Usaha keluarga atau perusahaan yang dibangun dengan baik bisa juga hancur karena tidak memiliki kehidupan spiritual yang baik. Karir atau jabatan prestisius yang  sudah diperoleh seseorang bisa tiba-tiba hancur kalau tidak didasari kehidupan spiritual yang baik.

          Dengan demikian kehidupan dengan spiritual yang baik sangatlah dibutuhkan setiap orang. Sebagai umat beragama kita harus punya hikmat untuk mewujudnyatakan kehidupan kita. Kita boleh merencanakan segala sesuatu tapi Tuhanlah yang menentukan hasilnya.

Kamis, 11 September 2014

HARUS PUNYA KREDIBILITAS



          Sesungguhnya setiap orang hidup harus punya kredibilitas yang menunjukkan kualitas, kapabilitas atau kekuatan yang menumbuhkan kepercayaan pada dirinya. Kredibilitas  dalam dimensi efektivitas pribadi merupakan modal utama untuk membangun reputasi. Sedangkan reputasi merupakan bagian masa lalu yang harus selalu disesuaikan dengan perubahan waktu yang mengambarkan jaminan seseorang, yang menjanjikan dalam  menunjukkan kemampuan berkarya kepada orang disekitarnya baik pengikut maupun teman. Apabila kredibilitas seseorang rendah, maka akan rendahlah kepercayaan seseorang kepadanya. Sebaliknya semakin tinggi kredibilitas seseorang, maka semakin tinggi pula kepercayaan seseorang kepadanya. Sebetulnya menumbuhkan kredibilitas bukanlah hal yang sulit, tetapi memang bukan hal yang mudah juga untuk dilakukan. Semua itu tergantung pada diri pribadi dan perilaku seseorang. 

          Adakalanya seseorang punya kredibilitas baik dan ada pula seseorang yang punya kredibilitas jelek atau buruk. Sudah tentu orang yang punya kredibilitas baik akan lebih mudah mendapat kepercayaan dibandingkan dengan orang yang punya kredibilitas jelek atau buruk. Untuk membangun kredibilitas yang baik tentu tidak bisa dilakukan dalam waktu satu atau dua hari, atau seperti membalik telapak tangan, akan tetapi harus dibangun terus menerus sepanjang waktu. Oleh karena itu setiap orang harus mampu menjaga agar kredibilitasnya yang sudah baik dengan tetap hidup baik dan bersih. Sikap hidup bersih dapat ditunjukkan dengan beberapa hal antara lain, jujur, bertanggungjawab dan selalu bersyukur. Berperilaku yang baik memang tidak gampang, maka perlu terus menerus melatih diri untuk bisa hidup bersih sehingga menjadi budaya atau gaya hidup.

          Selanjutnya mempertahankan gaya hidup yang sudah bersih akan jauh lebih sulit daripada mulai membangunnya. Sama halnya dengan mempertahankan kredibilitas yang sudah baik. Untuk itu, maka berusahalah selalu menjaga perilakumu setiap hari.