Senin, 21 Juli 2014

KETULARAN ATAU MERNULARKAN



          Apabila mendengar kata-kata menular barangkali pikiran kita terus terbayang pada suatu penyakit berbahaya atau sejenis virus ataupun bakteri yang dapat menularkan penyakit. Tentu saja bukan hanya virus yang dapat menular, tetapi secara alami manusia juga dapat menularkan kebiasaan kepada orang lain.  Apabila manusia menularkan kebiasaan baik akan menjadi baik, sebaliknya akan menjadi buruk apabila menularkan kebiasaan buruk. Banyak orang yang mengaku umat beragama tapi sering ingkar didalam tindakan dan perbuatannya. Saat ini banyak sekali godaan-godaan yang semakin lama semakin luar biasa, dan dengan mudah dapat menjangkiti semua orang. Contoh, drugs, pornografi, seks bebas dan lain sebagainya, kini dianggap menjadi sesuatu yang wajar dan biasa-biasa saja. Mengatakan perkataan-perkataan yang kotorpun menjadi sesuatu yang tidak tabu untuk diucapkan, apalagi dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih, membuat kita semakin mudah terjerumus kedalam hal-hal yang buruk.  Dengan teknologi tersebut semakin mudah nenularkan hal-hal yang buruk itu.

          Beberapa waktu yang lampau, saya diperhadapkan dengan sebuah pilihan ketika diundang menghadiri satu acara reuni dengan teman-teman sekolah sewaktu masih di SMA dulu. Setelah puluhan tahun tidak pernah ketemu dengan teman-teman itu, akhirnya kami bertemu. Akan tetapi, sebelum menghadiri acara itu, saya mengalami pergulatan batin dan kebimbangan. Disatu sisi saya ingin ketemu dengan teman-teman tersebut, tapi disisi lain saya takut bertemu dengan mereka, kalau kebiasaan-kebiasaan buruk yang dilakukan sewaktu di SMA dulu masih dilakukan sampai sekarang. Sebelumnya saya telah berkali-kali menolak untuk bertemu dengan mereka dan saya butuh waktu untuk membulatkan tekad untuk bertemu dengan mereka. Akhirnya kamipun bertemu, berkumpul dan berbincang-bincang saling melepaskan rindu satu sama lain. Ternyata kekuatiran saya pun terbukti, karena kebiasaan-kebiasaan lama itu masih melekat dalam diri mereka. Akan tetapi saya berusaha tetap berusaha untuk menjaga dan melindungi diri untuk tidak tergoda dan terpengaruh akan kebiasaan-kebiasaan buruk itu. Melihat sikap saya yang sedemikian rupa, lama-kelamaan merekapun akhirnya mulai segan melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut. 

          Kita mungkin tidak dapat memusnahkan hal-hal buruk yang ada disekitar kita, dan tidak bisa untuk tidak melihat hal-hal buruk yang ada disekitar kita. Karena kita adalah makhluk sosial, yang pada dasarnya membutuhkan orang lain, sehingga mengharuskan kita untuk tetap bersosialisasi dengan banyak orang dari berbagai kalangan dan latarbelakang yang berbeda-beda. Namun sebagai umat beriman dan beragama kita harus dapat membatasi dan mengendalikan diri kita terhadap berbagai hal kebiasaan buruk yang sudah menjadi kebiasaan dunia ini. Saat ini ada pilihan ditangan kita masing-masing, mau ketularan dengan hal-hal buruk yang berasal dari dunia ini, atau mau menularkan hal-hal yang baik kepada orang-orang yang punya kebiasaan buruk disekitar kita??




Tidak ada komentar:

Posting Komentar