Minggu, 31 Agustus 2014

SEDIKIT BISA CUKUP BANYAK BISA KURANG



          Alkisah dibawah sebuah bukit di suatu daerah pedesaan, tinggallah seorang petani miskin. Suatu ketika ia ingin mencari-cari mata air dipunggung bukit itu. Setelah menemukan suatu sumber mata air, maka ia berencana menggali dan ingin memperbesar mata air itu untuk menjadi sumber pengairan lahan pertaniannya.
Ketika si petani itu menggali dan memperbesar mata air itu, maka mulailah airnya mengalir dengan deras. Akan tetapi tak lama kemudian, tiba-tiba air itu mengucurkan serbuk emas. Maka terperanjatlah si petani itu melihat kejadian yang mencengangkan  itu.

          Lalu dengan segera dia mengambil beberapa tempayan yang ada dirumahnya untuk diisi serbuk emas tersebut, setelah penuh diangkutlah kedalam rumahnya. Sesudah tempayan-tempayan itu penuh, lalu dia mengumpulkan segala peralatan yang ada dirumahnya yang bisa diisi dengan serbuk mas tersebut. Setelah semua peralatan yang ada dirumahnya penuh, lalu dia meminjam beberapa tong besar kepada tentangganya. Setelah tong-tong yang besar itu diisi, maka penuhlah rumahnya yang sangat kecil itu dan tidak ada lagi tempat yang kosong.
Mata air itu masih terus mengucurkan serbuk emas itu dengan deras, sementara petani itu tidak punya tempat lagi dirumah itu untuk menampungnya. Maka dia membuat suatu bak besar penampungan disamping rumahnya, lalu dia mengalirkan mata air itu kedalam bak penampungan itu. Semua sudah penuh tapi dia masih merasa kurang, mata air itu dibiarkan terus mengalir, maka jebollah bak penampungan itu lalu menimpa rumahnya dan petani itupun mati ikut tertimpa reruntuhan rumahnya.  

          Begitulah kehidupan sebagian besar manusia didunia ini, manusia seringkali tidak pernah merasa cukup seberapa banyakpun harta benda yang sudah dia peroleh,selalu merasa tidak cukup. Manusia seringkali hanya mau mengumpulkan dan menumpuk  apa yang diinginkannya tanpa pernah berpikir apakah yang dikumpulkan itu bisa dimanfaatkan dengan baik dan benar  dan sesuai dengan kebutuhannya atau hanya sekedar memenuhi keinginan atau nafsu serakahnya  dimana karena sudah melebihi kebutuhannya akhirnya menjadi beban yang bisa mencelakakannya. Ibarat minum air laut semakin banyak diminum semakin haus. Harta atau apapun milik kita yang memberikan kenikmatan adalah adalah harta yang sesuai dengan kebutuhan, harta yang melebihi kebutuhan tidak akan pernah bisa memberi kenikmatan. Sesuai dengan kata-kata orang bijak berhentilah makan sebelum kenyang, karena dengan demikian kamu bisa menikmati apa yang kamu makan.  Ingatlah bahwa, “Sedikit bisa Cukup, Banyak bisa Kurang”, tergantung pada sikap kita menerima.


Sabtu, 30 Agustus 2014

JANGAN MIMPI BISA MEMUASKAN SEMUA ORANG



Pada suatu pasar berjualanlah seorang pedagang beras. Supaya diketahui orang banyak Ia memasang papan pengumuman bertuliskan "Disini Jual Beras Impor"

Beberapa saat kemudian datanglah seorang pembeli yang menanyakan tentang tulisannya. "Mengapa kau tuliskan kata :DISINI? Bukankah semua orang sudah tau kalau kau berjualan DISINI , bukan DISANA?"
"Benar juga!" pikir si penjual Beras, lalu dihapusnya kata "DISINI" dan tinggallah tulisan "JUAL BERAS IMPOR".

Selanjutnya datang pula pembeli  kedua yang juga bertanya tentang tulisan itu.
"Mengapa kau pakai kata IMPOR ? bukankah semua orang sudah tau kalau yang kau jual adalah beras impor, bukan beras lokal?"

"Benar juga" pikir si penjual beras, lalu dihapusnya kata "IMPOR”
Tak lama kemudian datanglah pembeli ke tiga yang juga menanyakan hal yang sama : "Mengapa kau tulis kata JUAL? Bukankah semua orang sudah tau kalau beras ini untuk dijual, bukan  untuk dibagi-bagikan?"

Benar juga pikir si penjual beras, lalu dihapusnya kata JUAL dan tinggalah tulisan "BERAS"

Beberapa menit kemudian, datang pula pembeli ke empat, yang juga dengan pertanyaan yang sama : "Mengapa kau tulis kata BERAS?, bukankah semua orang sudah tau kalau ini Beras bukan Kacang Kedele?"

"Benar juga" pikir si penjual beras, lalu diturunkannya papan pengumuman itu.

 Jangan pernah berpikir bisa memuaskan semua orang, yakinlah itu hal yang mustahil.... atau bahkan kita malah justru bisa mempersulit diri sendiri
Adalah fakta bahwa manusia selalu berbeda pendapat.

Bersikaplah bijaksana, berpegang pada prinsip, biarkan  orang lain punya pendapat.  
Hargai pendapat orang tapi ambil yang terbaik menurut anda.


Jumat, 29 Agustus 2014

ANAKMU ADALAH POTRETMU



*  Kalau anakmu suka BERBOHONG
    Itu pertanda  kau suka MENGHUKUMNYA terlalu BERAT.

*  Kalau  anakmu TIDAK PERCAYA DIRI
    Itu pertanda  kau KURANG MEMBERI dia SEMANGAT.

*  Kalau  anakmu KURANG BERBICARA
    Itu tandanya kau JARANG MENGAJAKNYA BICARA.

*  Kalau  anakmu suka MENCURI
    Itu karena kau TIDAK MENGAJARNYA MEMBERI.

*  Kalau anakmu PENGECUT
    Itu tandanya engkau selalu MEMBELANYA.

*  Kalau anakmu TIDAK BISA MENGHARGAI ORANG LAIN
    Itu tandanya  engkau BERBICARA TERLALU KERAS kepadanya.

*  Kalau  anakmu suka MARAH-MARAH
    Itu tandanya  kau JARANG MEMUJINYA.

*   Kalau anakmu SUKA BERBICARA PEDAS
     Itu tandanya engkau TIDAK BERBAGI dengannya.

*  Kalau  anakmu SUKA MAIN KASAR sama orang lain
    Itu pertanda kau SUKA MELAKUKAN KEKERASAN terhadapnya.

*  Kalau  anakmu LEMAH
    Itu pertanda  kau mungkin SUKA MENGANCAMNYA.

*  Kalau  anakmu suka CEMBURU
    Itu pertanda kau sering MENELANTARKANNYA.

*  Kalau  anakmu suka MENGGANGGUMU
    Itu suatu tanda  kau KURANG MENCIUM atau MEMELUKNYA.

*  Kalau anakmu TIDAK MEMATUHIMU
    Itu indikasi kau MENUNTUT TERLALU BANYAK padanya.

*   Kalau  anakmu TERTUTUP
     Itu karena engkau TERLALU SIBUK.

Kiranya menjadi renungan untuk semua orang tua

Kamis, 28 Agustus 2014

AKIBAT SALAH ALAMAT



Sebagai sesama orang kantoran dan profesional  Deny dan Tantri, adalah suami isteri yang terbiasa  berkirim email apabila salah seorang dari antara mereka pergi ke luar kota. Demikian juga halnya ketika Deny berangkat tugas ke suatu daerah pedalaman di bagian Timur Indonesia. Sesampai ditempat tujuan, setelah cek in di sebuah hotel kecil Deny melihat sebuah komputer yang tersambung dengan internet. Dengan penuh rasa gembira, karena tidak menyangka didaerah terpencil seperti itu sudah ada sambungan internet dia lalu menulis e-mail kepada isterinya di Jakarta.

          Namun karena terburu-buru dan kurang teliti, tanpa dia sadari telah salah menulis alamat e-mail isterinya dan tetap mengirimkan e-mail tersebut.
Miranty adalah seorang ibu rumah tangga di Purwakarta yang bangun kesiangan setelah sehari sebelumnya  memakamkan suaminya yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Dengan mata yang masih merah dan bercucuran air mata ia  langsung chek  e-mailnya untuk  membaca ucapan belasungkawa dari para sahabat atau handai tolan yang mengasihinya.
Baru selesai membaca e-mail yang pertama, ia langsung jatuh pingsan. Anak-anaknyapun terkejut melihat kejadian itu, kemudian membaca e-mail tersebut yang berbunyi : 

To          :  Isteriku tercinta
Subject :   Aku baru sampai
Date       :  10 April  2013

Saya yakin kamu pasti kaget tapi sangat senang dapat kabar dari saya.  Ternyata disini sudah dipasang internet juga, katanya biar bisa berkirim kabar buat orang-orang tercinta yang ditinggal dirumah. Aku baru sampai dan sudah check-in. Disini sangat sepi, kalau bisa segeralah datang menyusul. 

          Rasanya aku sudah nggak sabar juga  menunggu kamu. Semoga perjalanan kamu ke sini juga lancar seperti perjalananku kemarin. Oh iya, disini suasanya nyaman juga. Kalau pada mau, anak-anak diajak aja semua kesini.

Sayangku,

Papa

Ingatlah masalah kecil bisa menimbulkan dampak yang sangat besar.