Minggu, 13 Juli 2014

MANUSIA SELALU MERASA TUHAN TIDAK ADIL



          Dalam kehidupannya manusia sering kali merasa Tuhan tidak adil karena sering mengalami kemalangan dan menderita. Manusia tidak pernah menyadari dibalik kemalangan dan kegagalan yang dialami, ternyata Tuhan punya rencana yang lebih baik bagi manusia itu.
Inilah doa seorang pemuda yang merasa Tuhannya tidak adil. Dan saking kesalnya pemuda itu mengajukan beberapa tuntutan dan pertanyaan pada Tuhannya. 

P :  Pemuda
T :  Tuhan

P : Tuhan aku sangat kecewa kemarin, bolehkah aku bertanya pada-MU ?
T :  Silakan. Tentu saja kau bebas mau tanya apa saja anak muda.
P : Tapi Engkau harus janji dulu.  Engkau tidak boleh marah ya?
T :  Oh ,Ya, Aku janji akan selalu mengasihi kamu.
P : Kemarin saya mengalami banyak kejadian yang mengecewakan, kenapa Tuhan biarkan                 semua itu terjadi padaku?
T : Maksudmu bagaimana?
P : Hari itu aku mengalami sakit kepala yang sangat berat.
T :  Selanjutnya?
P : Akhirnya aku tidak bisa pergi ke kantor.
T : Seterusnya?
P : Pertemuan dengan rekan bisnisku menjadi batal adanya.
T : Oke,  berikutnya?
P : Tiba-tiba semua sambungan telpon dirumahku mengalami gangguan.
T : Akibatnya apa?
P : Aku tidak bisa menghubungi dan dihubungi rekan bisnisku.
T : Selanjutnya?
P : Sekretarisku di kantor ditelpon rekan bisnisku untuk pembatalan rencana kontrak kerja.
T : Benar, trus?
P : Akhirnya keuntungan besar yang sudah kuharapkan hilang begitu saja. Kenapa banyak sekali kegagalan yang kualami hari itu?
T : Sekarang dengarkan dulu penjelasanKU anak muda. Aku membiarkan kamu mengalami sakit kepala supaya tidak pergi ke kantor, agar tidak mengalami hal-hal yang lebih buruk.
P : Yah, tapi….
T : AKU tidak membiarkan ada pertemuan dengan rekan bisnismu, agar kamu terhindar dari malapetaka.
P : Memangnya, kenapa?
T : Rekan bisnismu itu seorang penipu ulung. Dia akan membuat usahamu bangkrut.
P :  Huuuh.......(Anak muda itu tarik nafas)
T : Sambungan telpon dirumahmu sengaja saya buat mati. Supaya kamu tidak bisa menghubungi dan dihubungi rekan bisnismu itu, agar pertemuan tidak terjadi.
Karena kalau pertemuan terjadi maka kejadian yang merugikan akan menimpa kamu.
P : (mata anak muda itu berkaca-kaca) aku mengerti Tuhan
T : Keuntungan yang kau bayangkan itu hanya omong kosong. Proyek yang dijanjikan oleh rekan bisnismu itu hanyalah proyek fiktif yang akan menimbulkan kerugian besar padamu.
P : (Anak muda itu menangis tersedu-sedu) dan berkata,  maafkan aku Tuhan.
T : Tidak apa-apa, tidak perlu meminta maaf. Tapi belajarlah untuk percaya padaKU.
Rencana-KU tidak selalu sama dengan rencanamu, tapi rencanaKU jauh lebih baik  dari pada rencanamu. 

“MANUSIA BOLEH PUNYA RECANA TAPI TUHANLAH YANG AKAN MENENTUKAN HASILNYA”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar