Kamis, 10 Juli 2014

MENSYUKURI KEKURANGAN



Mensyukuri nikmat atau rezeki yang dimiliki bagi seseorang  tentulah merupakan suatu sikap atau perbuatan yang patut dan sepantasnya dan bukan merupakan suatu perbuatan yang perlu dihormati apalagi dikagumi. Namun, apabila seseorang mensyukuri kekurangan yang dimiliki tentulah merupakan suatu sikap yang perlu dikagumi bahkan perlu dapat pujian. 

         Sebagai seorang yang tidak punya pendidikan tinggi sesampainya di Jakarta, Sumarto tau diri hanya mau mengajukan lamaran ke beberapa perusahaan yang mempekerjakan tenaga Cleaning Service atau pun Office Boy. Tetapi setelah mengajukan lamaran ke beberapa perusahaan dia mengetahui bahwa dia tidak memenuhi persyaratan administrasi untuk bisa diterima sebagai tenaga Cleaning Service ataupun Office Boy.  Karena semua perusahaan yang dilamar membuat persyaratan pendidikan minimal adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan harus punya e-mail untuk pengiriman informasi tentang status lamarannya.  Sumarto hanya tamatan Sekolah Dasar dikampung, sedangkan mengenai  e-mail tentu saja merupakan binatang asing bagi dia karena melihat Computerpun belum pernah dia selama tinggal di kampung. 

          Menyadari kekurangannya tersebut diapun  bertekad untuk menciptakan pekerjaan sendiri dan tidak akan mau lagi melamar ke perusahaan apapun.  Lalu dia mencari lahan-lahan nganggur dipinggiran kota untuk menanami sayur-sayuran. Setelah mengalami beberapa kali panen sayuran yang sangat bagus, maka diapun berhasil membeli sebuah mobil  yang akan dipergunakan mengangkut sayuran-sayuran tersebut untuk ditawarkan langsung kebeberapa Super Market  besar ditengah kota.  Beberapa tahun dia melakukan usahanya itu dengan sukses, tabungannyapun sudah lumayan besar di bank. Kemudian setelah memperhitungkan  tabungannya sudah cukup besar, maka diapun  ingin punya Super Market sendiri. Setelah menemukan suatu lokasi yang cukup strategis maka diapun membangun Super Market  agar  bisa secara langsung  menjual sayur-sayuran hasil kebunnya itu ditambah beberapa kebutuhan Rumah Tangga berupa Sembako.

          Setelah melihat beberapa kejadian atau musibah kebakaran yang menimpa beberapa rumah tinggal maupun tempat usaha di kota itu, Sumartopun berniat untuk membuat upaya penyelamatan usahanya dengan mengasuransikannya.   Maka diapun mendatangi suatu perusahaan asuransi. Setelah mengisi beberapa data yang dibutuhkan, pegawai asuransi tersebut mengatakan syarat-syarat yang dibutuhkan sudah cukup. Lalu pegawai asuransi tersebut minta e-mailnya pak Sumarto untuk mengirimkan data tersebut ke e-mailnya. Setelah Sumarto mengatakan bahwa dia tidak punya e-mail, pegawai asuransi tersebutpun heran dan berkata, “Punya super market sebesar itu Bapak tidak punya e-mail?” Kalau  saja punya e-mail bisa jadi seperti apa perusahaan bapak ini?

          Lalu Sumarto menjawab kalau saja  punya e-mail dari dulu saya sudah menjadi Office Boy. Saya masih beruntung walaupun Tuhan hanya memberikan saya pendidikan Sekolah Dasar. Kalau saja dulu saya punya ijazah SMP dan punya e-mail maka sampai sekarang saya mungkin masih  sebagai tenaga Cleaning Service atau Office Boy. Maka saya masih bisa mensyukuri kekurangan saya dengan hanya pendidikan Sekolah Dasar, bisa punya usaha sendiri seperti ini tanpa harus tergantung kepada orang lain.  Sekiranya saya punya pendidikan yang tinggi, mungkin saya bisa tinggi hati dan hanya mau bekerja di perusahaan besar yang belum tentu juga saya dapat.
 
         Seringkali manusia dalam kehidupannya hanya bisa mengeluh atas kekurangan atau keterbatasan dalam dirinya. Pada hal jauh  lebih baik mensyukuri dulu apa yang dimiliki sambil berupaya memaksimalkan atau mendayagunakan apapun yang dimilikinya.

“ SYUKURILAH APA YANG KAU MILIKI KARENA TUHAN TELAH MENENTUKAN APA YANG HARUS DIMILIKI SETIAP ORANG”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar