Keberhasilan sebuah tim bukan hanya tergantung pada
pemimpinnya saja. Namun kesuksesan itu juga bergantung pada persatuan dan
kesatuan antara sang pemimpin dengan yang dipimpin. Karena itu, sebagai orang
yang dipimpin (anak buah), satu hal yang harus dilakukan adalah penundukan
diri. Tanpa mau menundukkan diri, mustahil bagi kita untuk bekerja dengan baik
dalam sebuah tim.
Dewasa ini, kesadaran untuk menundukkan diri semakin
memudar. Semakin banyak orang sulit untuk tunduk dibawah otoritas orang lain.
Hal ini terjadi pada semua kalangan, baik dalam keluarga, masyarakat, tempat
bekerja, bahkan di Negara kita. Akibatnya, banyak kekacauan terjadi
dimana-mana.
Dirumah, anak tidak lagi mau mendengarkan nasehat
orang tua. Di sekolah, murid menentang gurunya. Dilingkup perusahaan dan
pemerintahan, kebijakan pemerintah dan perusahaan selalu ditentang dengan aksi
demo besar-besaran. Akibatnya, seluruh kinerja menjadi terhambat. Tidak hanya
itu, rasa marah, sakit hati dan frustasi kian menjalar dalam diri setiap orang.
Jika hal ini terus dibiarkan, konflik akan semakin meruncing.
Penundukan diri adalah hal yang penting dilakukan oleh
setiap orang. Seorang anak harus tunduk
kepada orang tua, seorang isteri harus
tunduk kepada suami, seorang karyawan harus tunduk kepada atasannya dan seorang
rakyat harus tunduk kepada pemerintah. Dan sebagai orang percaya kita harus
tunduk kepada Allah sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam hidup kita.
Menundukkan diri bukanlah hal yang mudah dilakukan
terlebih ketika kita menjumpai bahwa
orang atau lembaga yang diatas kita tidak sesuai dengan harapan kita. Namun
bagaimanapun juga kita harus meredam ego kita dan menerima segala keputusan
dengan lapang dada. Janganlah kita melawan mereka dengan kekerasan, karena hal
itu hanya akan membawa bencana bagi kita, namun tegurlah dan yakinkanlah mereka
dengan lembut.
Tunduklah dengan tulus hati dan penuh sukacita, bukan
karena terpaksa. Sebab dalam penundukan diri itulah, kita diproses untuk tumbuh
menjadi pribadi-pribadi yang rendah hati dan memiliki integritas sebelum
menerima otoritas (tanggung jawab untuk memimpin) yang dipercayakan oleh Tuhan
kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar