Keberadaan
atau kehadiran seseorang dalam suatu kumpulan atau komunitas tertentu bisa
dilihat dari tiga aspek. Ada orang yang kehadiran atau keberadaannya dalam
suatu kumpulan tidak terlalu diperhitungkan dan berpengaruh hadir atau tidak
hadir, tak akan memberikan dampak atau pengaruh
juga tidak terlalu dibutuhkan orang sekelilingnya. Namun ada juga orang yang
kehadirannya sangat berpengaruh pada suasana suatu kumpulan, kehadirannya
sangat ditunggu-tunggu dan akan banyak orang yang mencari-cari dan
mempertanyakan ketidak hadirannya. Sebaliknya ada juga orang yang tidak terlalu
diharapkan kehadirannya dalam suatu kumpulan atau acara tertentu, bahkan
dianggap lebih baik kalau dia tidak hadir dalam suatu acara atau perkumpulan,
karena dia dianggap hanya sebagai trouble maker.
Dengan
berpatokan ke tiga hal tersebut diatas sebetulnya kita dapat menilai diri
sendiri apakah kehadiran kita pada suatu acara atau komunitas tertentu memberi
pengaruh, ditunggu-tunggu orang lain, atau sebaliknya justru kehadiran kita
tidak diharapkan orang lain.
Suatu
ketika saya menghadiri acara pernikahan teman. Saat kedua mempelai memperoleh
kesempatan untuk menyampaikan pesan dan kesan, si mempelai pria berkata, “Aku
bersyukur karena pada akhirnya kami bisa menikah. Tapi sebetulnya dia bukanlah
tipe wanita yang saya sukai. Dari wajah atau penampilan bahkan dari
pendidikannya tidak masuk kriteria yang saya punya. Apa yang tidak aku suka
justru itu yang kudapatkan. Dari sekian banyak perempuan yang pernah bergaul
dengan saya, justru inilah yang paling tidak sesuai dengan kriteria.
Kata-katanya membuat semua undangan terbahak-bahak karena dianggap itu suatu
lelucon. Namun kata-katanya itu membuat hati dan perasaanku terusik, mengapa ia
berkata demikian. Aku berpikir kalau dia hanyalah satu dari sekian banyak orang
yang mengeluh akan pasangannya. Benarkah demikian bahwa apa yang tidak disukai,
itu yang akan kita dapatkan?
Banyak
yang bertanya-tanya mengapa mereka mendapatkan pasangan yang tidak sesuai
dengan yang diinginkan. Setiap orang pasti ingin mendapatkan pasangan sesuai
dengan apa yang diinginkan. Untuk mendapatkan sesuatu yang berharga, tentu saja
orang harus mengorbankan yang berharga sehingga ada keseimbangan. Untuk
mendapatkan barang yang bagus, tentu kita harus membayar dengan harga mahal
karena sesuai dengan kualitasnya. Demikian pula dalam mendapatkan pasangan
hidup. Tentu saja akan sulit bagi seseorang untuk mendapatkan pasangan dengan
kriteria yang tinggi dan menjadi orang yang diperhitungkan, tetapi dia sendiri
memiliki keberadaan dan kepribadian yang berlawanan. Logikanya orang yang
mempunyai kepribadian yang tidak baik akan sulit berhubungan dengan orang-orang
yang punya tabiat lemah lembut. Tabiat yang buruk akan membatasi ruang lingkup
pergaulan kita. Sikap dan perilaku kita akan membuat kita kesulitan mandapatkan
apa yang kita inginkan.
Apakah anda ingin mendapatkan pasangan hidup yang baik dengan kepribadian yang baik,
maka andapun harus punya kepribadian atau kriteria tersebut. Apakah anda ingin
menjadi orang yang diperhitungkan dalam suatu perkumpulan atau komunitas
tertentu? Tingkatkanlah kualitas hidup dan pribadimu jangan menjadi manusia
murahan. Menjadi orang yang diperhitungkan tentu kita tidak harus berbicara
seputar materi atau kekayaan, tetapi yang penting adalah menyangkut karakter
dan kepribadian kita. Karakter dan kepribadian adalah modal utama untuk menjadi
orang yang diperhitungkan dan modal untuk menggapai sukses dan impian.
Mari
kita tingkatkan kualitas hidup untuk menjadi orang yang diperhitungkan. Kita
bangun karakter dan tumbuhkembangkan nilai-nilai moral dalam kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar