Minggu, 01 Juni 2014

BIARKAN HATIMU DIKUASAI ROH SUCI



 Manusia hidup diantara dua pengaruh roh yaitu, “roh suci” atau  “roh jahat”. Roh mana yang berkuasa dalam diri seseorang, tergantung dari gaya hidup orang yang bersangkutan. Kalau seseorang itu membiarkan “roh jahat” mempengaruhi  hidupnya, maka kuasa “roh jahat” itu akan semakin berpengaruh dalam kehidupannya. Sebaliknya kalau pengaruh “roh suci” semakin banyak, maka kuasa roh suci itu akan semakin membimbing, menuntun seluruh kegiatan dan gaya hidupnya kearah yang benar, menuju kejujuran , keselamatan dan kehidupan yang baik.

          Roh suci dan roh jahat, akan saling mencari pengaruh didalam diri seseorang untuk merebut tahta hatinya. Roh mana yang memenangkan pengaruh ini terletak pada kesempatan yang diberikan oleh orang yang bersangkutan. 

          Suatu hari seorang pemuda membeli sepasang pakaian disebuah toko. Setelah tawar menawar terjadilah transaksi. Sipemuda membayar dan sipemilik toko memberikan uang pengembalian “jumlahnya lebih besar”. Kelebihan pengembalian ini, sama sekali tidak disadari sipemilik toko. Pada saat menghitung  uang pengembalian itu, didalam hati sipemuda tersebut, terjadi semacam perang yang hebat. Dipulangkan atau tidak “kembalian uang yang lebih ini”. “Dipulangkan atau tidak” ........, dipulangkan  atau tidak......, dan perang dalam hatinya begitu seru, karena selain gelisah juga terjadi perubahan sinar wajahnya.   “Si roh jahat” berbisik, pemilik toko itu kan sudah kaya, tidak usah dipulangkan lagi....! Pemuda itu menyetujui bisikan si roh jahat, lalu memasukkan uang kedalam dompetnya lalu pergi meninggalkan toko itu.
Roh jahat dibiarkan memasuki sekaligus bertahta dihati sipemuda dan ini pasti kelak akan lebih berpengaruh  lagi dalam kehidupannya dan selanjutnya akan membawanya menuju kehancuran. Biarkanlah “Roh Suci” memasuki dan bertahta dalam hatimu karena DIA membawa kamu kedalam kebahagiaan dan keselamatanmu. 

          Satu keluarga yang sangat besar, mengalami kehancuran yang sangat menyedihkan karena mendengar bisikan roh jahat dan membiarkan bertahta dihati mereka. Mereka yang bersaudara kandung, setelah ditinggal mati orang tuanya, bertengkar dan saling menuntut, memperebutkan harta benda yang ditinggalkan orang tuanya. Mereka tak segan-segan berperkara di  pengadilan, saling memenjarakan, saling membunuh bahkan melakukan pembunuhan secara gaib dengan ilmu hitam hanya untuk memiliki harta benda peninggalan   orang tuanya. Itulah orang yang membiarkan “roh jahat” berperan dalam hidup dan kehidupannya yang berakhir dengan kehancuran.  Semua harta benda peninggalan orang tuanya habis ludes terjual untuk membiayai perkara dan akhirnya tidak ada yang tersisa bagi mereka yang bersaudara yang berperkara itu. 

          Satu keluarga yang sangat berbahagia yang membiarkan “roh suci” memasuki dan bertahta dalam hati mereka sepeninggal orang tuanya. Harta benda yang ditinggalkan orang tuanya  tidak diperebutkan melainkan mereka saling bantu untuk memelihara dan mengelolanya dalam membiayai pendidikan saudara-saudaranya. Perilaku mereka dalam kehidupannya dibimbing oleh  roh suci. Mereka selalu berusaha berkumpul membicarakan persoalan atau masalah yang timbul untuk mendapatkan penyelesaian yang terbaik. Semua mereka berhasil menjadi sarjana dan mendapat ilmu yang bisa menambah harta peninggalan orang tuanya. Itulah mereka yang berbahagia karena membiarkan hatinya dikuasai roh suci.

Anda ingin bahagia? “Biarkanlah Hatimu Dikuasai Roh Suci”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar