Semua orang tahu, pada waktunya kelak akan tiba pada akhir dari suatu kehidupannya (mati). Kematian pasti akan datang kepada semua orang dan tak mungkin itu ditolak, sesuatu yang paling menakutkan dan menyedihkan serta merugikan. Sulit bagi mereka menerima bahwa “mati adalah keuntungan”. Oleh karena itu judul tulisan ini bagi banyak orang yang membacanya bisa membuat bingung dan penasaran. Manusia berkeinginan melawan kodrat keterbatasannya untuk tidak mati, walaupun disadari bahwa keinginan itu mustahil terwujud. Manusia takut mati, takut menghadapi hari tuanya, baginya kematian adalah kerugian dan bukan keuntungan.
Sejarah
telah begitu banyak mencatat akan ketakutan manusia itu, manusia bekerja keras
untuk mengumpulkan dan menimbun harta benda, mempersiapkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan bila maut atau kematian
itu menjemputnya. Usaha yang sia-sia dan merugikan.
Mati adalah keuntungan, karena itu adalah akhir dari
kehidupan, akhir dari penderitaan, akhir dari kecapekan, akhir dari kebohongan,
kepalsuan, kejahatan dan akhir dari segala kekacauan. Kematian mengakhiri
segalanya. Mati didalam Tuhan adalah
keuntungan.
Harus diakui bahwa menjadi orang baik di zaman yang
susah ini, betapa sulitnya. Zaman susah adalah ketika orang-orang hanya
mementingkan diri sendiri, serakah dan munafik. Ketika para hakim tidak
berkutik karena setumpuk hadiah dan iming-iming, ketika para konglomerat
bersatu untuk menjalankan monopoli usaha dan ketika orang kecil tak mampu lagi
berbuat apa-apa. Dalam keadaan demikian betapa susahnya berbuat baik.
Hidup
didunia ini hanyalah persinggahan sejenak saja dalam perjalanan hidup yang
panjang. Hidup ini hanyalah untuk singgah makan dan minum saja bukan untuk
berfoya-foya hingga lupa daratan. Orang yang hidupnya di darat adalah aneh
kalau sampai lupa daratan dan orang yang hidupnya di laut tidak boleh lupa lautan.
Bertenggang rasalah terhadap sesama, jangan terlalu mendongak keatas, tetapi ingatlah
orang-orang dibawahmu yang dilanda penderitaan hidup yang sangat membutuhkan
pertolongan.
Sadarlah
akan arti dan makna hidup didunia yang fana dan di akhirat. Semakin banyak
mengerti dan memahami akan arti dan makna kehidupan itu, semakin berkesimpulan
bahwa mati adalah keuntungan.
Akhir dari suatu kehidupan bagi seseorang sesungguhnya
dapat diketahui oleh orang yang bersangkutan manakala dia mampu menyatu dengan
Penciptanya, karena pemilik kehidupan itu sendiri Tuhan Yang Maha Kuasa akan memberitahukannya
melalui tanda-tanda kepadanya.
Apakah anda ingin memahami arti dan makna
kehidupan serta menerima mati adalah keuntungan? Menyatulah dengan Penciptamu, Tuhan
Yang Maha Kuasa agar diberi tanda-tanda untuk dapat memahami dan menerimanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar