Banyak dari antara kita yang memiliki
prinsip “hidup untuk hari ini”.
Bekerja tak kenal lelah dan tak kenal waktu, tentu wajar jika ingin langsung
menuai hasil pekerjaan kita. Masa-masa keemasan ini seyogyanya dinikmati dengan
maksimal. Masih muda, sehat, dan produktif seringkali menjadi alasan kuat
menunda perencanaan.
Sampai suatu saat, terjadi suatu
peristiwa yang menampar dengan keras. Entah itu suatu musibah, penyakit, atau
ujian hidup lainnya. Disaat kapal kehidupan mulai oleng dan diri mulai limbung, barulah kita sadar bahwa kita tidak memiliki
tiang untuk bersandar. Ironisnya, keluarga yang menyandarkan hidup pada kita
juga ikut terimbas. Masa depan yang tadinya cerah mendadak menjadi gelap
gulita, penuh ketidak pastian.
Timbul
rasa sesal karena terus menunda perencanaan. Bukannya tak terbersit karena
sesungguhnya pengingat ada dimana-mana. Sadar sepenuhnya bahwa asuransi atau
menabung itu perlu. Namun, cicilan rumah dan dan tunggakan kartu kredit membuat
rencana berasuransi dan menabung di tunda. Sering mendengar bahwa berinvestasi
itu perlu. Namun, keinginan berlibur ke luar negeri sulit dibendung. Toh masih
ada waktu untuk mengumpulkan pundi-pundi. Pernah diingatkan teman untuk
menyiapkan dan pensiun. Ah, tapi selagi masa muda, untuk apa memikirkan soal
pensiun?.
Saat
ujian datang, barulah kita tersadar. Rencana tak banyak artinya bila tidak
diikuti langkah nyata. Karena sadar menjadi sebuah wacana, saat cobaan
menyergap kitapun tidak siap. Momen titik balik seperti ini membuat kita
tergerak untuk mengubah cara pandang terhadap kehidupan. Untuk siapa kita
bekerja keras? Pikiranpun melayang untuk hal-hal yang berharga dalam hidup;
pasangan, anak atau orang tua. Apa yang terjadi saat penyakit, kecelakaan,
bahkan kematian menimpa? Bagaimana pasangan bisa terus merajut masa dengan
dengan standar hidup yang telah dinikmati sekarang? Mampukah kita terus
membiayai pendidikan anak-anak? Jika selama ini kita menjadi tulang punggung
bagi orang tua, akan mereka tetap sejahtera?
TIGA PILAR PERENCANAAN MASA DEPAN
Sepeninggal momen titik balik meninggalkan bekas tamparan dahsyat, membuat
kita tersadar akan betapa pentingnya memiliki perencanaan. Perencanaan membuat
kita siap saat roda kehidupan berputar. Momen titik balik membuat mata bahwa
masa muda, sehat, dan produktif justru menjadi masa keemasan untuk mengubah
rencana menjadi langkah nyata. Mengapa?
Untuk lebih jelasnya, mari kita tilik tiga pilar
perencanaan masa depan : proteksi, investasi dan dan pensiun. Proteksi dalam
bentuk asuransi jiwa dan kesehatan akan menjadi jaring pengaman. Sebuah jaminan
yang memastikan bahwa orang-orang terkasih kita akan tetap sejahtera saat
penyakit maupun kematian terjadi. Semakin dini berasuransi dan menabung,
semakin baik. Sebab saat masih muda dan sehat, premi asuransi yang perlu dibayarkan
pun relatif rendah. Usia produktif juga menjadi waktu terbaik untuk
berinvestasi. Di usia ini, kita cenderung lebih punya keleluasaan
mengalokasikan dana untuk investasi karena belum terhambat penyakit maupun
kebutuhan mendesak lainnya. Semakin dini kita memulai perencanaan dana pensiun,
semakin panjang pula waktu mengakumulasikan kekayaan demi kesejahteraan dimasa
datang. Alahasil, anak dan cucu tak akan direpotkan saat kita tak produktif
lagi.
Dalam perjalanan hidup, kita akan dihadapkan pada momen
titik balik. Sebuah momen yang membuat kita keluar dari zona nyaman dan berani
menghadapi tantangan. Bangkit dari
situasi kalut untuk menghadapi masalah. Mendapat semangat baru untuk menjadi
manusia yang lebih baik. Pertanyaannya sat momen itu datang, akankah kita
tersadar? Apakah kita sudah siap dan sudah sempat mewudukan rencana masa depan.
SEKARANG BUKAN BESOK
Sebelum momen titik balik menemukan
kita, mari kita temukan momen itu. Apa yang perlu dilakukan?
Pertama, kenali impian kita. Tanyakan diri sendiri,
apa yang sebenarmya ingin kita raih? Mengenal impian menjadi dasar untuk
melangkah dan terus berusaha menjadi yang terbaik tanpa kenal putus asa. Untuk
tetap bangkit berjuang saat cobaan melanda. Kemudian, hidupkan kemauan dan
kesungguhan hati untuk mewujudkan impian menjadi nyata. Rahasianya sederhana :
selalu ambil tindakan nyata secara konsisten. Ketika dipertemukan dengan momen titik
balik, berdamailah dengan keadaan. Hadapilah dengan keteguhan hati. Itulah
kunci untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Mulailah
mengasah kepekaan terhadap momen titik balik yang kecil di hidup kita. Saat
menemukannya, segeralah bangkit mencari solusi. Menyikapi momen semacam ini
dengan bijaksana menjadi kunci kebahagiaan dimasa datang. Setiap orang
menyimpan kekuatan luar biasa yang digerakkan oleh kemauan. Teruslah bermimpi
dan jangan tunggu esok untuk mengambil tindakan nyata. Jadikan titik balik
sebagai momen pemicu kita untuk mewujudkan rencana dan lebih peka akan masa
depan. Lindungi keluarga yang kita kasihi mulai dari sekarang. Ini saatnya
untuk memulai suatu perubahan. Sekarang, bukan esok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar