Selasa, 10 Juni 2014

KEGAGALAN



Kegagalan adalah satu hal yang sering menyertai kehidupan setiap orang, apakah itu dalam study, karir, bisnis atupun kehidupan berumah tangga.
Apakah sebenarnya kegagalan itu? Kegagalan adalah satu kondisi atau proses ketidak berhasilan yang selalu disangkutpautkan dengan suatu tindakan atau perencanaan yang tidak berhasil  diterapkan atau dilaksanakan, sehingga kita bisa disebut tidak becus.

Bagaimana kita bisa mengenali kegagalan?
Apabila kita gagal melakukan sesuatu hal, tampaknya kita perlu kembali ke diri, bertanya kepada diri sendiri. Kembali mengoreksi diri. Belajar dari kesalahan diri sendiri. Kita harus menyadari, diri kita adalah pusat pribadi kita. Lebih konkritnya mengenali atau mengetahui potensi dirinya. Secara garis besar, potensi diri dapat dikelompokkan beberapa bagian yang mencakup : Kemampuan dasar, seperti tingkat inteligensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya nalar. Juga etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan.
          Selain etos kerja juga kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas dibawah berbagai pengaruh luar.

Mengenali Potensi Diri.
Mengenali kegagalan adalah juga mengenali kelemahan diri dan yang lebih penting adalah menggali potensi untuk diolah secara maksimal. Sebab dalam setiap potensi ini terdapat peluang dan keahlian yang menyebabkan satu orang berbeda dengan yang lain.

Lalu, apa dan bagaimana potensi manusia itu, kita dapat mengetahui pendapat Gardner. Menurut Howard Gardner, potensi yang terpenting adalah inteligensi, yaitu sebagai berikut :
a. Inteligensi linguistik, inteligensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan   maupun   tulisan, secara efektif. Inteligensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor dan jurnalis.
b. Inteligensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan  bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.
c. Inteligensi ruang,  kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan    benda secara tepat serta kekampuan menangkap dunia visual  secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
 d. Inteligensi kinesketik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
e. Inteligensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan     menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi.
f. Inteligensi interpersonal, kemampuan seseorang, untuk mengerti dan menjadi peka  terhadap perasaan, motivasi dan watak temperamen orang lain seperti  yang dimiliki oleh seorang motivator dan fasilitator.
g. Inteligensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri.   Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri.
h. Inteligensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan baik.
g. Inteligensi eksistensial, kemampuan seseorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.

Kesalahan Fatal Tidak Mengetahui Potensi Diri.
Banyak orang yang tidak mengetahui tentang potensi dirinya, satu hal yang sangat disayangkan. Tidak tahu apa kelebihan yang dimilikinya. Kalau kita bertanya pada diri sendiri atau orang disekeliling kita “Apa kelebihan dirinya”? Biasanya selalu menjawab, apa ya, tidak tahu, atau bingung. Tapi kalau ditanya apa kekurangannya, dengan cepat bisa menjawab, kurang pintar, miskin, bodoh dan sebagainya. Ketidak mengertian akan potensi dan kelebihan yang ada dalam diri seseorang seringkali juga dibungkus dengan alasan klasik. Tidak mau dikatakan sombong dengan mengatakan potensi dan kelebihan dirinya. Sombong dalam pergaulan memang tidak perlu, tetapi mengetahui potensi diri adalah keharusan. Potensi kita ketahui bukan untuk disombongkan tapi untuk dikembangkan. Potensi diri yang terus tumbuh dan berkembang akan menjadi modal “hidup sukses”. Anda mau sukses? Kenali dan ketahuilah potensi dan kelebihan dalam dirimu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar