Cari teman jauh lebih susah daripada
cari musuh, demikian ungkapan orang bijak yang mungkin sudah sering kita dengar. Demikian halnya yang dialami dua orang yang
bertetangga di sebuah desa. Ponario adalah seorang petani yang membuka
usaha pertanian sayur-mayur pada lahan
disamping rumahnya. Tak jauh dari rumahnya tinggal juga seorang peternak
kambing.
Kambing-kambing tersebut sering dibiarkan berkeliaran oleh pemiliknya, sehingga sering masuk ke perkebunan sayurnya Ponario, akibatnya sayur-sayuran itu banyak yang dimakan dan dirusak kambing-kambing tersebut. Suatu saat Ponario mendatangi peternak kambing dan meminta supaya kambing-kambing tersebut dikandangi.
Kambing-kambing tersebut sering dibiarkan berkeliaran oleh pemiliknya, sehingga sering masuk ke perkebunan sayurnya Ponario, akibatnya sayur-sayuran itu banyak yang dimakan dan dirusak kambing-kambing tersebut. Suatu saat Ponario mendatangi peternak kambing dan meminta supaya kambing-kambing tersebut dikandangi.
Namun
pemilik kambing tersebut kelihatannya tidak perduli dengan keluhannya pak
Ponario tersebut, karena kambing-kambing tersebut masih sering berkeliaran dan
masuk ke kebun sayur pak Ponario.
Lama kelamaan pak Ponariopun sudah tidak
sabar melihat sikap peternak kambing yang kurang bertanggungjawab itu. Akhirnya
ia memutuskan akan melaporkan si peternak kambing itu kepada aparat penegak
hukum.
Suatu saat
dia pergi menemui penegak hukum dan melaporkan kejadian tersebut.
Aparat
penegak hukum tersebut mendengar secara cermat laporan pak Ponario dan sangat
memahami persaannya. Kemudian aparat penegak hukum tersebut berkata, saya bisa
memanggil peternak kambing tersebut,
memerintahkan supaya kambing-kambingnya dimasukkan kedalam kandang serta
memberi ganti rugi atas kerusakan kebun sayurmu.
Tetapi perlu diingat kamu akan bermusuhan dengan peternak kambing itu atau akan kehilangan seorang teman. Mana yang kau pilih, mau berteman atau bermusuhan dengan tetanggamu itu?" Tentu saja saya lebih senang berteman dengan tetangga saya itu, jawab Ponario.
"Kalau begitu saya akan berikan saran atau satu usul, coba kamu buat pagar sekeliling kebun sayurmu itu supaya kambing-kambing itu tidak bisa masuk, dengan demikian kebunmu itu akan aman dari gangguan kambing itu dan hubungan kamu juga akan tetap terjaga baik dengan tetanggamu itu.
Tetapi perlu diingat kamu akan bermusuhan dengan peternak kambing itu atau akan kehilangan seorang teman. Mana yang kau pilih, mau berteman atau bermusuhan dengan tetanggamu itu?" Tentu saja saya lebih senang berteman dengan tetangga saya itu, jawab Ponario.
"Kalau begitu saya akan berikan saran atau satu usul, coba kamu buat pagar sekeliling kebun sayurmu itu supaya kambing-kambing itu tidak bisa masuk, dengan demikian kebunmu itu akan aman dari gangguan kambing itu dan hubungan kamu juga akan tetap terjaga baik dengan tetanggamu itu.
Menganggap saran penegak hukum tersebut cukup baik, maka iapun menyetujuinya.
Sesampai di rumah, Ponario membuat pagar sekeliling kebun tersebut sesuai saran penegak hukum itu. Seminggu kemudian setelah Ponario panen sayuran, dia memberikan sayuran tersebut satu keranjang kepada peternak kambing tersebut. Anak-anak peternak kambing itu menerima sayuran itu dengan penuh rasa sukacita.
Kebaikan
Ponario membuat sipeternak kambing terketuk hatinya, maka besoknya diapun
membuat kandang untuk kambing-kambinya itu supaya tidak selalu berkeliaran.
Selain itu
ketika tiba waktunya memerah kambing, sipeternak kambing itupun selalu memberi
Ponario beberapa botol susu kambingnya.
Demikianlah
kedua tetangga tersebut terhindar dari rasa permusuhan, akan tetapi
persahabatan yang baiklah yang muncul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar