Selasa, 24 Juni 2014

BEKERJALAH LEBIH CERDAS BUKAN HANYA LEBIH KERAS



Sebagai bentuk kekecewaan dari Fernando kepada pimpinan Perusahaan tempatnya bekerja ia menggalang rasa kebersamaan dengan teman-temannya satu angkatan yang diterima bekerja di perusahaan ekspedisi tersebut. Fernando mengatakan kepada teman-temannya bahwa pimpinan perusahaan telah memperlakukan mereka secara tidak adil karena beberapa karyawan angkatan dibawah mereka yakni Tenry dan kawan-kawannya telah ada yang diangkat menjadi Kepala Cabang. Pada hal Fernando dan kawan-kawannya adalah orang-orang yang rajin dan pekerja keras.  

Karena rasa kekecewaan yang semakin memuncak, suatu hari Fernando dan kawan-kawan melakukan demo dan mogok kerja serta mengajukan tuntutan kepada pimpinan perusahaan untuk mendapat perlakuan yang adil supaya karyawan-karyawan satu angkatan mereka juga dapat dipromosikan untuk Kepala Cabang seperti teman-temannya yang lain. Mereka merasa pantas juga untuk dapat promosi karena mereka telah bekerja dengan rajin juga telah bekerja keras.
Onggo Wijoyo sebagai pimpinan perusahaan tersebut dapat memahami persoalan tersebut dan mengakui bahwa Fernando dan kawan-kawannya adalah orang-orang rajin dan pekerja keras.  Sebenarnya dia sebagai pimpinan perusahaan tidak ada niat untuk bersikap tidak adil kepada karyawan-karyawannya, bahkan dia berusaha objektif dan menilai secara cerdas siapa karyawannya yang paling pantas untuk mendapat promosi.

          Untuk mengatasi keresahan karyawan yang timbul di perusahaan itu, ia segera mengambil langkah yang dianggap perlu untuk dapat menenteramkan para karyawan serta memberikan suatu kesadaran kepada mereka. Dia memanggil kedua kelompok karyawan tersebut dan memberikan penugasan yang sama.
Fernando dan kawan-kawan coba kamu pergi ke terminal, kamu lihat apa yang ada disana.
Beberapa saat kemudian Fernando dan kawan-kawannya menghadap, lalu pak Onggo bertanya ; “Sudah kamu lihat” Sudah pak jawab mereka. Ada apa disana? Ada bis pak. Berapa banyak? Tanya pak Onggo lagi. Mereka pergi lagi ke terminal, lalu menghadap lagi dan berkata 50 bis pak. Sekarang tiba giliran dari Tenry dan kawan-kawan dan memberikan penugasan yang sama. Tenry dan kawan-kawannya pergi, beberapa saat kemudian mereka kembali menghadap. Tenry dan kawan-kawannya melaporkan kepada pimpinannya, di terminal ada 50 bis, yaitu 20 buah bis AC, 10 buah bis AC + Toilet dan 20 buah bis non AC. Perbedaan ongkos rata-rata untuk tujuan yang sama bis AC dan Non AC adalah 20 ribu rupiah pak katanya.

          Fernando dan kawan-kawan sangat kagum mendengar laporan dari Tenry dan kawan-kawan, dan menyadari kelebihan dari mereka. Hal tersebut memberikan kesadaran bagi Fernando dan kawan-kawannya dan mengurungkan niat untuk tuntutannya dan berjanji untuk belajar lebih banyak lagi tidak hanya bekerja lebih keras tetapi harus juga bekerja lebih cerdas.Sikap iri hati kepada teman seprofesi tanpa melihat apa yang menjadi keunggulan dan kelebihan mereka adalah sikap yang tidak terpuji dan tindakan kurang bertanggungjawab. Mengakui keunggulan dan kelebihan orang lain adalah sikap terpuji dan berjiwa besar.
 Untuk sukses tidak cukup dengan bekerja lebih keras, tapi harus meneliti lebih banyak, lebih cerdas, bekerja lebih banyak dan mengerti lebih mendalam, serta mau mengakui keunggulan dan kelebihan orang lain.. Mampu melihat jauh kedepan, itulah ciri-ciri orang yang berpikiran maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar