Seorang yang asertif adalah orang
yang punya kemampuan mengekspresikan perasaannya dan menegaskan hak-haknya
dengan sikap yang benar dan hormat kepada orang lain. Komunikasi yang asertif
adalah komunikasi yang tepat sasaran, langsung dan tidak bertele-tele ataupun
penuh basa-basi, dengan jujur dan terbuka menyatakan hak dan kebutuhannya
kepada orang lain. Kemampuan asertif adakalanya muncul secara alami bagi
sebagian orang. Akan tetapi sesungguhnya, keahlian ini dapat dipelajari oleh
semua orang. Orang-orang yang punya kemampuan asertif tinggi selalu dapat
mengurangi konflik interpersonal (hubungan dengan orang lain) dengan mudah. Hal
ini menjadi salah satu cara yang ampuh untuk dapat mengurangi stres.
Apa sesungguhnya perbedaan Asertif, Agresif dan Pasif?
Seringkali orang
tidak dapat memahami atau memaknai ketiga hal tersebut. Untuk dapat memahami
arti dan perbedaan ketiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikiut :
- Orang yang bersikap asertif akan mengekspresikan dirinya dengan
menghormati orang lain. Ia juga mengharapkan yang terbaik untuk orang lain,
menghormati dirinya sendiri, berpikir “win-win solution” dan mengupayakan
kesepakatan yang adil tanpa merugikan siapapun.
- Orang yang agresif cenderung bersikap manipulatif, menguntungkan diri
sendiri dengan cara mengecoh orang lain, bersikap kasar, kejam dan kurang
menghormati orang lain sehingga dia kehilangan martabatnya. Mencari kemenangan dengan mengorbankan orang
lain dan mau menciptakan konflik yang tidak perlu.
- Sedangkan orang yang pasif
tidak tahu bagaimana cara mengkomunikasikan perasaannya dengan cara yang tepat dan benar kepada
orang lain. Dia cenderung takut menghadapi konflik yang akan timbul bila dia
mengekspresikan pikiran atau perasaannya secara terbuka. Dia membiarkan
kebutuhannya tidak terpenuhi, haknya diambil orang lain dan menutupi
perasaannya agar tidak terjadi konflik. Selalu membiarkan dirinya dipihak yang
kalah dan membiarkan orang lain menang.
Untuk memberikan pemahaman
yang lebih konkrit ketiga hal dimaksud dapat diberikan contoh yang mendapat
respon dari ketiga sikap dimaksud ketika seseorang tiba-tiba menyerobot
mendahului kita dalam antrian panjang didepan loket pembayaran listrik, sebagai
berikut :
- Orang yang asertif akan
merespon kejadian itu dengan mengatakan, “Tolong mas jangan main serobot, saya
sudah lama mengantri. Silakan antri dari belakang”.
- Orang yang agresif akan
merespon dengan marah dan berkata, “Hei, bego, jangan menyerobot. Saya sudah
dari pagi antri, mundur kebelakang.”
- Sedangkan orang pasif akan merespon kejadian itu dengan membiarkan
orang tersebut berdiri di depannya dengan hati yang kesal, karena tidak mau
konflik.
Apa manfaat dari sikap asertif itu?
- Sikap asertif dapat membentuk pribadi mempunyai bayak
sikap yang positif dalam segi kehidupan. Orang yang asertif jarang memiliki
konflik dengan orang lain, dengan demikian jarang mengalami stres. Orang
asertif selalu mendapatkan yang diinginkan dan juga menolong orang lain untuk
mendapatkan haknya atau yang diinginkan.
- Sebaliknya orang yang agresif cenderung mengasingkan
orang lain dan akhirnya menimbulkan stres yang sebetulnya tidak perlu terjadi
kalau dia mau bersikap asertif. Orang yang bersikap agresif sering konflik dan
jarang dapat dukungan sosial dari orang lain.
- Sedangkan orang pasif selalu menghindari konflik dengan
cara menghindar dari komunikasi untuk mengekspresikan pikiran, perasaan dan
kebutuhannya. Dia selalu merasa menjadi korban, tetapi terus menerus
menghindari konprontasi, hingga mencapai puncak kemarahannya, sampai akhirnya
melepaskan kemarahannya dengan sikap agresif.
Maka jadilah menjadi manusia Asertif dengan bersikap
jujur dan melihat ke dalam diri kita apakah kita merespon masalah dengan
Agresif atau Pasif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar