Dibawah
jembatan di pinggir sebuah kota tertidurlah seorang kakek tua yang beralaskan
kardus-kardus bekas indo mie. Nampak jelas wajah keriput kakek tua itu
menunjukkan betapa berat penderitaan yang dia jalani. Dengan susah payah ia
menarik napas panjang. Komplikasi penyakit yang dialami menambah deretan
panjang penderitaan dialaminya. Hembusan udara dingin pagi itu semakin
membuatnya tersiksa. Dinding-dinding kamar yang terbuat dari kardus tidak dapat
membuat dia nyaman. Semua orang yang melihat kakek tua tersebut merasa iba dan
kasihan.
Tidak
ada satu orangpun yang mengetahui siapa sebenarnya kakek tua yang malang itu.
Tidak ada orang yang menyangka bahwa dia adalah seorang bekas jagoan yang
paling ditakuti dikota tersebut. Dia dapat memperoleh apa saja yang dia mau
dari semua penduduk di kota itu, dia dapat menikmati apa saja yang dia inginkan
dari berbagai perusahaan di kota itu karena semua penduduk kota itu takut sama
dia.
Namun
suatu ketika dia juga bisa tertangkap oleh aparat kepolisian pada suatu operasi
yang dilakukan untuk menumpas para penjahat di kota itu dan akhirnya dia dijebloskan
kedalam penjara. Setahun yang lalu dia baru keluar dari penjara, namun dia
tidak bisa lagi beraktivitas seperti dulu. Tubuhnya sudah rapuh dan tidak
sekuat dulu lagi. Dulu dia dalam satu hari dapat mengumpulkan uang puluhan juta
dan hidup berfoya-foya. Sekarang hidupnya sengsara penuh kemelaratan, ia hanya
bisa membayangkan masa kejayaannya dimana dia masih muda dan kuat. Mengalami
kepedihan hati yang tidak terkira karena telah menyia-nyiakan hidupnya dengan
hal-hal yang tidak berguna. Semua sudah berlalu, kini tinggallah penyesalan.
Kisah
kakek yang malang ini memberikan
pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Menikmati masa muda itu haruslah
dengan cara yang baik dan benar. Seringkali kita mendengar cerita orang tua
bagaimana kehidupan masa mudanya penuh keindahan, hidup dengan segala kemewahan
dan kelimpahan. Namun pada masa tuanya mereka hidup dalam kemelaratan, semua
yang dimiliki masa mudanya hanya kenangan yang tak berbekas. Menabung untuk
masa depan itu sangat perlu dan bagaimana kita hidup dimasa depan, tergantung
pada keputusan dan pilihan kita saat ini.
Anda mau mau
menikmati masa tuamu? Berjuang dan dan menabunglah dimasa mudamu, jangan
sia-siakan masa mudamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar