Apabila
seseorang dihukum atau dipecat dari tempatnya bekerja karena melakukan suatu
tindakan tercela atau merugikan perusahaan atau instansi tempatnya bekerja
adalah merupakan suatu hal yang patut dan pantas, apalagi sebanding dengan
kesalahan yang dilakukan. Namun, menemukan
seseorang yang menjadi korban karena kejujurannya di zaman edan sekarang inipun bukan lagi satu hal yang aneh atau
sulit tapi bisa jadi sudah merupakan hal yang biasa. Seorang teman yang
bersifat religius dan sangat jujur berkata, saya tidak habis pikir kenapa
dipecat dari tempat kerja. Pada hal
teman saya tersebut adalah seorang yang potensial dan punya keahlian. Karena
merasa penasaran dan merasa tidak pernah melakukan sesuatu kesalahan yang fatal
yang merugikan perusahaan, maka dia memberanikan diri bertanya kepada atasannya
mengapa dia dipecat. Begitu mendengar
jawaban atasannya, diapun semakin bingung, karena dengan tegas atasannya
menjawab : “Kamu terlalu jujur maka saya
pecat!” Setiap orang yang mendengar jawaban ini pasti merasa heran bahkan
mungkin bisa terkejut, kok orang jujur malah dipecat? Tapi, orang bisa percaya
atau tidak itu adalah kenyataan. Maka kita tidak perlu heran kalau ada ungkapan
yang menyatakan, “Zaman ini zaman edan”. Zaman ini zaman gila, kalau tidak ikut
gila tidak akan kebagian. Kita harus mengikuti tuntutan zaman, artinya kita
harus ikut arus dan perubahan dunia, kalau tidak ikut kita tidak akan
mendapatkan apa-apa dan kita bisa tidak
diterima atau tersisih.
Saat ini memang kita berada
ditengah-tengah dunia yang sangat bertolak belakang dan bertentangan dengan
nilai-nilai kebenaran. Banyak nilai-nilai yang diajarkan yang kadang-kadang membuat
kita menyimpang dari kebenaran, dan kadang-kadang memaksa kita untuk
melakukannya. Dengan terpaksa kita
lakukan kalau tidak kita akan tersingkir. Hal seperti ini terjadi dalam
lingkungan pekerjaan, dalam pergaulan maupun ditengah-tengah masyarakat. Banyak
hal atau adat istiadat bahkan cara kerja yang harus kita ikuti sekalipun
bertentangan dengan keyakinan dan ajaran agama yang kita anut. Pada hal ajaran
agama yang kita anut mengajarkan janganlah kita menjadi serupa dengan dunia
ini, tetapi justru kita harus berubah kearah yang lebih baik, sesuai dengan
pembaharuan budi kita menurut ajaran agama kita, dan bukan berubah mengikuti
keadaan dunia ini.
Oleh karena itu kita harus berpegang
teguh pada nilai-nilai kebenaran sesuai dengan keyakinan dan ajaran agama yang
kita anut, walaupun mungkin kita menghadapi resiko yang berat. Apabila kita tetap percaya dan taat akan
ajaran agama yang kita anut maka Tuhanpun akan memperhitungkan itu sebagai
suatu nilai kebenaran. Oleh karena itu
jangan pernah takut jika kamu dinista karena kebenaran. Percayalah, kejahatan
tidak akan pernah menang menghadapi kebenaran. Ingatlah, kekuatan yang lebih
besar akan berpihak kepadamu. Kebenaran pada
akhirnya akan menang. JANGAN TAKUT, KARENA ORANG YANG BERANI JUJUR ADALAH ORANG HEBAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar