Mendengar kata menular tentu saja pikiran kita langsung terbayang pada suatu penyakit yang berbahaya yang harus dihindari agar tidak tertular kepada kita ataupun kepada orang lain. Oleh karena itu setiap orang perlu mewaspadainya. Namun, lain halnya yang ditularkan seorang anak muda yang diceritakan dibawah ini. Karena hal seperti ini justru sangat baik kalau ditularkan.
Karena bangun kesiangan
setelah sampai larut malam merayakan pesta ulang tahunnya, pada hari itu Franky
berangkat ke kantornya dengan naik taksi tidak seperti biasanya naik bus kota.
Hatinya sangat penuh rasa suka cita setelah menerima berbagai ucapan selamat
dan berbagai hadiah dari saudara-saudara dan teman-temannya. Setelah menaiki sebuah taksi dia menyapa supir
taksi dengan sangat ramah, “Selamat pagi pak, apa kabar hari ini?”
Baik pak, jawab si sopir taksi. Apakah sudah membawa mobil ini mulai tadi
malam, atau baru mulai pagi ini? Oh, saya baru mulai narik pagi ini pak, jawab
sang sopir. Apakah bawa mobil sendiri atau mobil orang lain, tanya Franky lebih
lanjut. Bukan pak saya bawa mobil orang lain jawab sopir taksi.
Kalau begitu bapak harus
memberikan setoran kepada pemilik mobil setiap hari? Ya, betul sekali pak jawab
si sopir taksi. Saya harus mencari setoran 300 ribu rupiah untuk pemilik mobil
dulu, selebihnya baru untuk saya dan untuk membeli bahan bakar. Tanpa terasa
karena asik berbincang-bincang Franky sudah tiba didepan kantornya. Sebelum
turun dari taksi Franky membuka dompetnya dan mengeluarkan tiga lembar uang
seratusan ribuan rupiah, sambil berkata hari
ini saya membayar ongkos sejumlah uang setorannya, maka bapak tinggal cari
kelebihannya untuk dibawa ke rumah dan beli bahan bakar. Terimakasih banyak
pak, jawab sopir taksi dengan penuh rasa bahagia. Harga menurut Argometer hanya seratus dua puluh ribu rupiah.
Dengan perasaan yang sangat senang dan hati yang berbunga-bunga karena pagi-pagi sudah dapat uang
setoran, maka dia langsung mampir ke warung nasi langganannya untuk serapan
pagi. Sebagaimana biasanya yang punya warung sudah tau makanan dan minuman permintaan
dia sehari-harinya, yaitu nasi dengan lauk telur dadar dan minuman teh manis.
Tapi sebelum makanannya disajikan pelayan warung itu, si sopir berkata kali ini
lauknya ditambah rendang dan minumnya kopi susu katanya. Setelah selesai makan dia menanyakan berapa
biaya makan dan minumnya, lalu yang punya warung berkata dua puluh lima ribu
pak katanya. Sang sopir taksi mengambil selembar uang lima puluh ribuan sambil
berkata kepada pemilik warung, kali ini saya bayar dua kali lipat, kelebihannya
saya berikan tips untuk para pelayan warung ini.
Ketika sore mau pulang pemilik
warung memberikan tambahan transport masing-masing dua belas ribu lima ratus rupiah
kepada dua orang pelayan warung tersebut, hasil pemberian sang sopir taksi itu.
Sesampainya dirumah kedua pelayan itu
masing-masing mengatakan kepada anaknya, besok pagi mau berangkat sekolah ibu
akan memberikatan tambahan uang jajan lima ribu rupiah, dengan permintaan kamu
harus lebih rajin lagi belajar. Besok paginya si anak bangun lebih cepat dengan
penuh semangat berkemas-kemas mau berangkat sekolah dengan tambahan uang jajan
lima ribu rupiah.
Begitulah Franky telah menularkan kebahagian kepada orang lain, termasuk
orang yang tidak dikenalnya. Demikianlah perbuatan baik yang dilakukan seseorang bisa menular kemana-mana tanpa disadari, karena perbuatan atau tindakan yang baik bisa menimbulkan efek yang baik secara berkesinambungan. Maka tularkanlah yang baik kepada orang lain mudah-mudahan dia akan menularkannya selanjutnya kepada sesamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar