Kehidupan seperti apakah
yang anda dambakan? Harry adalah seorang anak muda yang sangat cerdas, karirnya
cepat menanjak dan sangat cemerlang, sehingga dia termasuk seorang eksekutif muda yang
sangat dikagumi dalam pergaulan dikalangan orang-orang kantornya, baik oleh
atasan maupun bawahannya. Namun dipihak lain dia tidak mendapat pengakuan dan
penghargaan yang pantas ditengah-tengah
keluarganya, karena isteri dan anak-anaknya merasa tidak pernah mendapat
perhatiannya yang semestinya dan keluarga besarnya tidak merasa menerima
manfaat dari keberhasilan dan kecemerlangan karirnya itu. Bahkan orang tuanya
menganggap dia sudah menjadi orang sombong setelah mempunyai karir dan jabatan
yang cukup prestisius. Tuntutan pekerjaannya membuat dia tidak punya waktu
untuk keluarga besarnya termasuk isteri dan anak-anaknya.
Ponaryo seorang pegawai rendahan
(office boy) yang bekerja dikantornya pak Harry, setiap hari selalu berangkat
pagi-pagi sekali agar tidak terlambat sampai dikantornya dan selalu pulang
kerja tepat waktu, sebelum magrib telah tiba dirumah. Sebagai pegawai rendahan
dia punya penghasilan pas-pasan. Namun setiap malam minggu dia masih bisa
mengajak isteri dan anak-anaknya makan bersama walaupun hanya di restoran pinggir
jalan karena tidak mampu mengajak keluarganya untuk makan di restoran mewah di
tengah kota. Menikmati nasi goreng dan es campur di warung pinggir jalan, isteri dan
anak-anaknya sudah sangat senang karena itu sudah dianggap mewah sesuai
kemampuan Ponaryo.
Suatu ketika di sore hari mau pulang
kerumah Ponaryo menunggu bis agak lama di halte depan kantornya karena hujan
deras. Secara tidak sengaja, Harry melihat karyawan (office boy) kantornya itu
yang dikenali melalui baju seragamnya. Tiba-tiba tergerak hatinya untuk memberi
tumpangan lalu memberhentikan mobilnya sambil membukakan pintunya lalu
menawarkan masuk. Pada awalnya sebetulnya Ponaryo menolak secara halus, tetapi
karena dipaksa terus sama Harry akhirnya dia menerima ajakannya itu. Hanya
dalam waktu setengah jam mereka telah sampai didepan rumah Ponaryo. Setelah
sampai didepan rumahnya, Ponaryo juga menawari seorang pimpinan dikantornya itu
untuk bersedia mampir sebentar ke rumahnya.
Setelah pintu terbuka, tampak dengan
jelas isterinya menyambut dengan penuh senyum dan begitu disuruh duduk terlihat
pula oleh pak Harry telah tersedia teh manis panas diatas meja untuk Ponaryo.
Setelah diperkenalkan kepada isterinya bahwa yang datang bersama dia adalah
seorang pimpinan dikantornya, maka
isterinya mengatakan merupakan suatu kehormatan bagi mereka dimana seorang
pimpinan tinggi bersedia mampir ke rumah mereka walau suaminya hanya seorang
Office boy. Dengan segera isteri Ponaryo menyuguhkan secangkir teh manis hangat
dan makanan kecil kepada
pak Harry sambil berkata hanya itu yang bisa disuguhkan.
Sepanjang perjalanan pulang dari
rumah Ponaryo menuju rumahnya, Harry terus merenung dan sangat kagum melihat
situasi dirumah pegawai rendahan di kantornya itu. Begitu masuk rumah isterinya
menyambut dengan senyum yang hangat kedatangan suaminya dan teh manis hangatpun
sudah tersedia di meja untuk diminum suaminya. Sementara kalau dia tiba
dirumahnya hanya anjingnya si Blacky yang menyambut, karena isteri dan
anak-anaknya sibuk dengan urusan masing-masing.
Karir yang cemerlang dan jabatan yang
prestisius tanpa dibarengi perhatian dan kebutuhan sosial belum tentu membawa
kebahagiaan ditengah-tengah keluarga. Namun kehidupan yang pas-pasan dan
pekerjaan rendahan dengan adanya keseimbangan dan perhatian terhadap keluarga bisa membawa keharmonisan
dan kebahagian ditengah-tengah keluarga. Apakah anda seorang punya kehidupan seperti Harry atau Ponaryo? Hidup memang PERLU KESEIMBANGAN antara kebutuhan jasmani dan rohani atau spiritual. Adakalanya keberhasilan tidak selalu diukur dengan kemampuan menguasai dunia, pekerjaan atau menaklukkan orang lain tapi justru diukur dengan kemampuan menaklukkan atau menguasai diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar