Pada suatu hari tiga orang anak muda
pencinta alam terjebak dalam suatu goa yang sangat gelap, saking gelapnya
mereka hanya bisa meraba-raba. Dalam suasana yang sangat mencekam itu mereka
tiba-tiba mendengar suara yang berkata kepada mereka bertiga, “Ambillah
sebanyak-banyaknya batu didalam goa itu, karena kalau kau tidak mengambilnya
akan menyesal dan siapa yang mengambil juga akan menyesal”. Wah, ini suatu hal
yang membingungkan pikir mereka. Lalu
orang pertama berpikir, “Ambil sajalah, toh perintahnya disuruh ambil
sebanyak-banyaknya”. Maka diambillah sebanyak-banyaknya. Sedangkan orang kedua
merasa bingung, mau ambil menyesal, tidak ambil menyesal juga. Maka
diambilnyalah sedikit. Selanjutnya orang ketiga merasa masa bodoh. Yang mengambil
dan yang tidak mengambil sama-sama menyesal, kenapa harus mengambil,
toh yang disuruh ambil juga batu katanya.
Setelah mereka menentukan pilihan masing-masing, akhirnya mereka terus
berjalan dan akhirnya menemukan jalan keluar dari goa itu. Segeralah mereka
keluar dari goa itu dan setibanya diluar, goa itu langsung runtuh dan jalan
masuknya tertutup dan tidak bisa digali lagi. Selanjutnya mereka bertiga
melihat apa yang sebenarnya mereka ambil itu, ternyata emas dan berlian. Yang mengambil banyak menyesal,
kenapa tidak lebih banyak lagi? Yang mengambil sedikit menyesal, sialan, kenapa
hanya mengambil sedikit? Yang tidak mengambil bagaimana???.............
seharusnya mengambil walaupun hanya sedkit.
Penyesalan memang selalu datang terlambat. Hal
inilah yang sering terjadi dalam kehidupan banyak orang, yang mengambil
setiap keputusan dalam hidupnya dengan
bijaksana akan mendapatkan hasil yang baik, akan tetapi orang yang tidak
mengambil keputusan dalam hidupnya apalagi tidak peduli dengan apa yang ada
dalam hidupnya dan yang akan terjadi akan menyesal sepanjang hidupnya. Oleh karena itu mari kita belajar untuk
selalu mengambil keputusan betapapun sulitnya keadaan yang kita hadapi.
Menyesal tiada guna karena penyesalan selalu datang terlambat.
Oleh karena itu mari kita gunakan
telinga untuk mendengar dengan benar. Hiduplah dalam hikmat yang benar, jangan
hanya mengikuti keinginan pikiran kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar