Pada suatu ketika sepasang pengantin baru pergi menjelajahi sebuah bukit kecil didalam sebuah hutan dipinggiran sebuah desanya, untuk berbulan madu. Tidak sebagaimana lazimnya pengantin baru ini pergi berbulan madu kesuatu objek wisata yang terkenal atau ramai dikunjungi orang. Akan tetapi sang suami mengajak isterinya hanya mengajaknya ke sebuah hutan kecil. Sang suami ingin menunjukkan seolah-olah mereka adalah pasangan baru pencinta alam, padahal sebenarnya karena dia tidak punya biaya untuk mengajak isterinya pergi ketempat wisata atau kota yang layak dikunjungi untuk berbulan madu. Pada awal perkenalannya si suami selalu memberi kesan bahwa dia adalah seorang suami yang bertanggungjawab dan sangat setia.
Ketika mereka sedang asyik bercakap-cakap,
tiba-tiba datanglah seekor beruang hendak menerkam mereka. Maka pasangan suami-isteri itupun panik,
secara spontan si suami lari dan memanjat pohon. Si isteri yang juga panik tidak dapat lagi
melarikan diri karena beruang besar itu sudah dekat dihadapannya.
Tiba-tiba si
isteri itu teringat akan cerita kakeknya sewaktu dia masih kecil, apabila ada
seekor binatang buas ditengah hutan hendak menerkam, maka kita harus pura-pura
mati supaya binatang buas itu mengira kita sudah benar-benar mati, karena beruang memang tidak mau memakan
mayat. Si perempuan itu segera
menjatuhkan diri dan berpura-pura mati. Ternyata cara itu memang sangat jitu untuk bisa menyelamatkan dirinya.
Beruang itu hanya mengendus-endus perempuan itu seakan-akan membisikkan sesuatu ke
telinganya, lalu pergi.
Sang suami
yang berada diatas pohon melihat beruang itu mengira bahwa beruang itu sedang
berbicara dengan isterinya. Sang suami merasa penasaran, setelah beruang itu
pergi segera menghampiri isterinya dan bertanya, “Apa yang dikatakan beruang
itu kepadamu?” Lalu si isteri berkata tidak baik itu untuk diceritakan kepadamu,
katanya. Akan tetapi si suami berkata apapun yang dikatakannya, kau harus
ceritakan kepadaku sebagai suamimu katanya dengan nada memaksa. Lalu isterinya menjawab katanya, “Beruang itu
berkata, kau telah salah memilih pasangan hidup yang tidak betanggungjawab dan tidak setia”. Tidak bijaksana berjalan bersama-sama dengan teman yang membiarkan temannya dalam keadaan bahaya.
Manusia adalah
makhluk sosial, dimana setiap individu tidak dapat hidup sendiri, akan tetapi
mereka harus menjalin hubungan dengan orang lain dan saling membutuhkan satu
sama lain. Setiap orang harus bergaul dengan orang lain. Tapi harus kita ingat
bahwa tidak semua orang punya karakter yang baik. Banyak orang menderita dan
terjerumus kedalam dosa karena salah memilih pasangan hidup. Terlebih jika
karakter dan imannya lemah, maka dia akan mudah terpengaruh oleh karakter dan
kebiasaan-kebiasaan buruk disekitarnya.
Maka, kita
harus bijak memilih lingkungan pergaulan yang baik. Kita harus mengenali dan
bergaul dengan orang-orang yang memiliki karakter yang positif, supaya dalam
diri kitapun bertumbuh karakter yang positif. Milikilah karakter yang kuat agar
kita tidak mudah terpengaruh dan dapat memberi teladan dan pengaruh positif
bagi orang-orang disekeliling kita. Jadilah sahabat atau pasangan yang baik
bagi semua orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar