Suatu hari seorang ayah bernama John sibuk lembur
mengerjakan pekerjaan kantor yang menumpuk di
mejanya. Saat itu, anak perempuannya, Betty putrinya yang baru berumur tiga
tahun datang menghampirinya, sambil membawa buku ceritanya yang masih baru. Betty berkata dengan manja, “Ayah
lihat!” John menjawab katanya, “Wah, buku baru ya?” “Iya, ayo bacakan untukku!”
katanya berseri-seri. “Wah, Ayah sedang sibuk sekali, jangan sekarang ya”, kata
John.
Betty tetap berdiri disamping John lalu
merayu lagi katanya, “Tapi ibu bilang Ayah akan membacakannya untuk Betty”. Dengan kesal John
menjawab, Ayah sangat sibuk. Minta saja Ibu untuk membacakannya”. “Tapi Ibu lebih sibuk daripada Ayah” katanya.
“Betty, sekali lagi Ayah bilang : Lain
kali !!! dengan keras John membentak
anaknya. Betty
menangis dan berkata, “Iya deh, lain kali ya Ayah, lain kali. Kapan saja Ayah
ada waktu, Ayah tidak usah baca untuk Betty, baca saja untuk Ayah
sendiri. Tapi kalau Ayah bisa, bacanya keras-keras ya, supaya Betty juga bisa ikut dengar.”
John hanya diam.
Tiga minggu kemudian, John membacakan buku cerita itu
untuk Betty
keras-keras sambil menangis berharap Betty bisa mendengarkannya. Dia menyesal
karena semuanya sudah terlambat. Betty telah tiada. Betty meninggal karena sebuah
mobil menabraknya tepat didepan rumahnya. Seandainya John mau mendengarkan Betty, mungkin dia tidak akan
menyesal seumur hidupnya.
Kesuksesan yang kita raih selalu menuntut
tanggungjawab yang lebih besar. Kesibukan pun akan semakin padat. Saat itu,
kita mungkin kesulitan untuk membagi waktu dan prioritas kita. Seperti yang dialami oleh John. Jika kita
tidak bisa membagi waktu secara seimbang,
antara pekerjaan, sosial, keluarga dan kehidupan rohani kita, kita
justru akan kehilangan banyak hal dalam hidup kita. Mungkin disatu sisi kita
bisa berhasil, namun disisi lain kita gagal total. Ingatlah, kesuksesan sejati
bukan hanya soal materi namun mencakup segala aspek kehidupan. Karena itu kita
harus bijaksana dalam mengatur waktu dan membagi perhatian kita. Jangan sampai
hanya karena sibuk dalam satu hal kemudian yang lain menjadi terbengkalai.
Semua ada waktunya masing-masing. Gunakanlah itu dengan bijak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar