Menjadi kaya adalah impian dari sebagian besar manusia di muka bumi ini,
sehingga banyak yang berusaha dan berlomba-lomba untuk bisa menjadi kaya. Ingin
kaya membuat setiap orang mempunyai motivasi yang tinggi bahkan bisa luar
biasa. Saking semangatnya orang tidak mengenal lelah bekerja dari pagi, siang
hingga larut malam. Celakanya karena ingin cepat kaya banyak orang yang tidak
sabar sehingga mencari jalan pintas dan menghalalkan segala cara.
Kaya itu untuk apa, atau apa yang mau dicari? Banyak
orang membayangkan dengan kekayaan yang dimiliki, orang akan bisa bersenang-senang dan menikmati
segala yang diinginkan.
Kaya itu seperti
apa, dan apa yang dimiliki? Sejumlah orang memaknai kaya itu punya rumah
besar, punya kendaraan mewah, punya tanah luas, punya banyak perusahaan dan
punya banyak uang. Seberapa banyak harta dimiliki seseorang supaya bisa
dikatakan orang kaya? Suatu pertanyaan yang mungkin sulit ditentukan ukurannya.
Banyak orang mengatakan bahwa si A seorang yang kaya raya dengan segala harta
yang dimilikinya, tetapi si A sendiri belum merasa kaya. Kenapa si A tidak
pernah merasa kaya, sementara orang-orang yang mengenalnya mengatakan dia
sebagai orang kaya. Pada awalnya si A hanya bercita-cita ingin punya sebuah
rumah yang besar, tetapi setelah dia punya rumah besar, dia juga ingin punya
mobil satu buah, setelah punya mobil satu, ingin lagi punya mobil dua, setelah
punya mobil dua, ingin pula dia punya pesawat pribadi, selanjutnya setelah punya
pesawat pribadi, ingin pula dia punya kapal pesiar. Begitulah terus-menerus
keinginan bertambah tanpa pernah merasa cukup, karena keinginan yang tidak
pernah ada batas dan rasa syukur menikmati apa yang dia punya.
Adakalanya sikaya sama susahnya dengan simiskin, sikaya sibuk luar biasa
tidak mengenal waktu istirahat karena
sibuk memikirkan usahanya supaya lebih besar lagi, lebih berkembang lagi dan
lebih kaya lagi. Sikaya tidak bisa tidur karena memikirkan keamanan hartanya,
takut dicuri orang. Sedangkan simiskin sibuk berjuang dan bergulat mencari
sesuap nasi untuk sekedar memenuhi hidup dari hari kehari. Simiskin tidak bisa
tidur karena terus berjuang menahan lapar karena tidak pernah kenyang.
Demikianlah sikaya dengan simiskin punya kesusahan dan penderitaan yang sama.
Seorang petani didesa tidak punya harta benda tapi dia kaya hati, hidup
dengan penuh kedamaian dan rasa syukur, hidupnya bermakna bagi dirinya dan
orang-orang disekitarnya dan bisa menghargai kehidupannya serta menikmatinya. “Kekayaan seperti apakah yang ingin Anda cari?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar