Pencobaan atau
penderitaan dalam kehidupan manusia selalu berdampak pada dua hal yaitu tragedi atau kemenangan,
tergantung bagaimana kita menghadapi pencobaan atau penderitaan tersebut. Harus
kita sadari juga bahwa kemenangan tidak pernah datang tanpa usaha atau
perjuangan. Tanpa ada pertandingan atau perjuangan tidak akan ada kemenangan.
Suatu ketika seorang guru biologi mengajar murid-muridnya bagaimana proses kelahiran seekor ulat menjadi kupu-kupu. Sambil meletakkan kepompong diatas meja
belajarnya, ia berkata kepada murid-muridnya bahwa kupu-kupu yang mau lahir
harus berjuang untuk bisa keluar dari kepompong, dan tidak ada yang bisa
membantunya kecuali dirinya sendiri. Setelah berkata demikian, guru tersebut
lantas pergi keluar meninggalkan kelas.
Murid-murid menanti
kapan kupu-kupu itu keluar dari “kepompongnya”.
Beberapa saat kemudian, mulailah kelihatan kupu-kupu yang didalam kepompong itu
berjuang sekuat tenaga untuk keluar. Murid-murid itu melihat betapa sulitnya perjuangan
kupu-kupu itu keluar dari kepompong tersebut. Terdorong oleh rasa kasihan akan
kesulitan kupu-kupu tersebut, maka seorang murid memutuskan untuk menolong
perjuangannya keluar dari kepompong
tersebut. Murid itu merobek kulit kepompong
tersebut, maka keluarlah
kupu-kupu itu dengan mudah, akan tetapi tak lama kemudian kupu-kupu itupun
mati. Ketika guru mereka kembali kedalam kelas dan mengetahui apa yang terjadi, iapun menegor murid-muridnya sambil
menjelaskan bahwa menolong kupu-kupu itu
sama saja dengan membunuhnya. Sudah merupakan hukum alam bahwa perjuangan
seekor kupu-kupu unttuk keluar dari kulit kepompong adalah satu proses membantu
menguatkan badannya terutama sayapnya untuk dapat hidup dan terbang.
Prinsip yang sama juga tentu berlaku
dalam kehidupan manusia. Tidak ada sesuatu yang berharga datang tanpa usaha.
Tidak ada kemenangan tanpa pertandingan. Kita tidak bisa mengharapkan agar
jalan hidup yang kita lalui akan selalu lancar tanpa gangguan. Kita tidak harus
meminta agar Tuhan mengangkat semua permasalahan yang diizinkan terjadi dalam
hidup kita. Tetapi berdoalah mintak kekuatan untuk dapat menghadapi pencobaan
hidup seberat apapun. Ada kalanya kita dihadapkan pada berbagai macam
penderitaan untuk melatih diri menjadi benar-benar teruji yang pada akhirnya
memberikan kekuatan dan kedewasaan. Anda
mau kehidupan yang teruji dan dewasa? Hiduplah dengan penuh semangat juang
karena Hidup Adalah Pejuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar